Leclerc mengawali balapan yang sarat kecelakaan itu cukup kuat setelah merangsek ke posisi ketiga dari posisi start kelima di lap pembuka.
Namun defisit kecepatan mobil SF1000 membuat pebalap Monako itu gagal mempertahankan posisinya dan secara bertahap disalip oleh para rival hingga finis P8.
Rekan satu timnya, Sebastian Vettel, finis P10 untuk meraup poin terakhir yang tersedia hari itu ketika Ferrari merayakan Grand Prix ke-1000 yang bertepatan digelar di sirkuit yang mereka miliki itu.
Namun finis di luar podium, bukanlah pesta perayaan yang ideal bagi tim yang bermarkas di Maranello tersebut.
Baca juga: Pembalap Ferrari Leclerc tertarik membalap pada 24 Hours of Le Mans
"Kami hanya lamban," kata Leclerc seperti dikutip AFP.
"Tidak ada lagi yang bisa ditambahkan. Kami tidak memiliki kecepatan. Aku menempatkan diriku di posisi sebaik mungkin, dua Mercedes itu lolos jadi aku punya udara bebas, tapi aku sangat kesulitan dengan mobil ini."
Leclerc mengatakan Ferrari harus memahami kenapa mobilnya tidak konsisten karena dia tampil lumayan di kualifikasi, tapi tidak di lomba. Di sirkuit-sirkuit lain, justru kebalikannya.
"Kami sebenarnya perlu bekerja dan mencoba memahami karena di sejumlah balapan kami tidak sangat kompetitif di kualifikasi, tapi kemudian sangat kompetitif di lomba, yang menjadi kendala di awal musim ini," kata dia.
"Sekarang, kami kelihatannya melakukan tugas dengan baik di kualifikasi tapi sangat kewalahan dengan mobil ketika balapan. Ini saat-saat yang sulit.
Baca juga: Russel menjuarai grand prix virtual Spanyol berkat drama penalti Leclerc
Tim itu juga mengakhiri balapan di Spa-Francorchamps dan Monza tanpa poin.
Vettel tidak kalah bingungnya dengan tunggangannya.
"Tentunya kami berjuang keras dan mencoba semuanya untuk mendapatkan poin," kata juara dunia empat kali itu. "Tapi, kami tidak cukup cepat.
"Kenapa? Itu selalu menjadi pertanyaan yang bagus dan sulit untuk dijawab, tapi ada lebih dari satu alasan.... Hari ini, kami mengharapkan laju mobil yang lebih baik."
Vettel, yang akan hijrah ke Aston Martin tahun depan, juga mengkritisi cara membalap Valtteri Bottas dari tim Mercedes sebelum insiden tabrakan beruntun di restart pertama.
"Itu tidak perlu," kata dia soal cara pebalap Finlandia itu memperlambat mobilnya dan memanasi ban sebelum mengambil kesempatan tancap gas memulai kembali balapan.
"Sebagai pemimpin lomba, dia harusnya mengetahui hal itu."