Martapura (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin mewujudkan komoditas karet Kalimantan Selatan menembus dunia melalui ekspor yang dilakukan keluar negeri dengan tujuan berbagai negara di dunia.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hartanto di Kota Martapura, Senin mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan ekspor dengan mempermudah pelayanan barang keluar negeri.
"Kami mendukung kegiatan ekspor dan salah satunya melalui pelepasan ekspor karet Banua menembus dunia dengan tujuan India ini," ujarnya pada pelepasan ekspor di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Disebutkan, salah satu ekspor yang dilakukan adalah pengiriman karet sebanyak 106 unit/pack atau sekitar 200 ton karet asal Banua (Kalsel) yang akan dikirim ke India sebagai salah satu negara tujuan ekspor.
Ia mengatakan, komoditas karet, berdasarkan data Inhouse System iQFAST Badan Karantina Pertanian, ekspor karet dilaporkan ke Karantina Pertanian Banjarmasin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Periode Januari-Agustus tahun 2019 total ekspor 16.371,16 ton atau senilai Rp442,8 miliar meningkat 32.939,08 ton atau Rp613,9 miliar periode yang sama tahun 2020 sehingga meningkat 201,2 persen dari tahun lalu dengan peningkatan nilai rupiah 138,6 persen.
"Hal ini menjadi bukti pelayanan Karantina Pertanian Banjarmasin mengusung motto Karantina Sigap Tangguh Transparan Unggul Ramah dan Inovatlf (Kastturi) telah mampu mendorong peningkatan ekspor Kalsel ke berbagai negara tujuan," ucapnya.
Ditekankan, hal itu sejalan amanat Menteri Pertanian melalui program unggulan Kementerlan Pertanian yakni gerakan tiga Kali lipat ekspor atau Gratieks yang diharapkan petani sejahtera, pertanian semakin maju.
Peluncuran program diawali dengan penyerahan aplikasi i-Mace dari Badan Karantina Pertanian ke Pemprov Kalsel dan talkshow "Karet Banua Menembus Dunia" diakhiri pelepasan ekspor karet.
Aplikasi i-MACE (Indonesian Map of Agriculture Commodities Exports) adalah aplikasi dari Badan Karantina Pertanian berisi data ekspor terkini untuk membantu membuat kebijakan pembangunan sentra pertanian khususnya di Provinsi Kalsel.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalselteng Andreas Winata mengatakan bahwa sebelumnya ekspor karet melemah karena pasar luar negeri sedang lock down akibat pandemi COVID-19.
"Namun diharapkan akhir tahun nanti, ekspor karet bergairah lagi sehingga ke depannya lebih banyak lagi karet yang dikirim keluar negeri memenuhi pasar ekspor yang masih cukup besar," ujarnya.
Selain kegiatan ekspor, talkshow dengan tema "Karet Banua Menembus Dunia, menghadirkan narasumber Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Isnaniah.
Kemudian Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Kalselteng Andreas Winata, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin drh Nur Hartanto serta petani millenial Desa Bawahan Selan, Mataraman, Kabupaten Banjar.