Jakarta (ANTARA) - Grup band Cokelat baru saja merilis lagu tunggal berjudul "Anak Garuda", terinspirasi dari semangat masyarakat Indonesia yang pantang menyerah di kala pandemi.
"Kami berinisiatif merilis anthem 'Anak Garuda', ini adalah simbol spirit seluruh manusia Indonesia, adalah jati diri kita yang benar-benar pantang menyerah," ujar bassis Cokelat, Ronny Febry Nugroho melalui keterangan resminya, Jumat.
"Anak Garuda" merupakan versi baru yang dirilis secara independen.
Lagu tersebut diciptakan oleh Julianto Eka Putra, pendiri Yayasan Selamat Pagi Indonesia (YSPI) yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur. Pada akhir 2019, direkam oleh Cokelat untuk kebutuhan theme song film layar lebar dengan judul sama.
"Lagu ini berkarakter rock alternatif, menyajikan aransemen yang variatif, memperdengarkan berbagai bentuk bagan per bagan lagu khas ala Cokelat. Kesatuan musik dan vokal lagu ini bertujuan untuk membuatnya menjadi dinamis, agar pendengar bisa tumbuh rasa semangat dan bangga terhadap Indonesia," kata gitaris Cokelat, Edwin Marshal.
Cokelat kini beranggotakan Edwin Marshal (gitar), Ronny (bass), Ernest Syarif (gitar), Axel Andaviar (drum) dan Aiu Ratna (vokal). "Anak Garuda" merupakan sebuah jembatan menuju karya-karya terbaru dari Cokelat.
Aiu Ratna mengaku pengalaman pertamanya rekaman bersama Cokelat ini sebagai pengalaman yang seru. Karakter lagu "Anak Garuda" memicunya untuk bersemangat saat mengeksekusi vokal.
"Selama ini aku belum pernah menyanyikan lagu yang butuh semangat menggebu-gebu. Biasanya kan kebanyakan yang sedih atau yang 'marah'. Aku juga suka banget lagu 'Anak Garuda' ini karena selain liriknya bagus, nada dan musiknya juga enak dan menggemparkan. Ya ini pengalaman yang seru!," ujar Aiu.