Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan mendukung pencapaian Pendidikan Menengah Universal yang menjadi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya menyiapkan jumlah angkatan kerja terampil.
Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Ngadimun di Banjarbaru, Selasa mengatakan siap berperan menyukseskan kebijakan pemerintah dalam upaya memberikan pendidikan bermutu bagi setiap warga negara.
"Kami mendukung program PMU yang dicanangkan Kemendikbud itu karena tujuannya untuk menyiapkan penduduk usia sekolah menengah sebagai tenaga terampil dan memiliki daya saing," ujarnya.
Ia mengatakan, sejak kebijakan pemerintah meluncurkan program PMU pada 2013, pihaknya melaksanakan program pendukung yakni mendirikan sekolah rintisan wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan tahun 2010.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga berupaya meningkatkan data tampung peserta didik melalui pembangunan sekolah baru maupun ruang kelas baru sehingga bisa menampung lulusan SMP dan sederajat.
"Dana bantuan bagi siswa kurang mampu melalui program Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Siswa Miskin juga disalurkan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku," ungkapnya.
Menurut dia, dana dianggarkan untuk penyediaan sarana prasarana pendidikan dan bantuan bagi siswa tidak mampu tersebut setiap tahun mencapai Rp100 miliar lebih sehingga hasilnya diharapkan maksimal.
Disarankan, pemerintah hendaknya merubah sistem pendidikan yang menetapkan program wajib belajar sembilan tahun menjadi 12 tahun sehingga seluruh warga negara bisa sekolah hingga pendidikan menengah.
"Saran kami, aturan tentang sistem pendidikan harus dirubah. Bukan lagi wajib belajar sembilan tahun tetapi menjadi 12 tahun sehingga setiap warga negara memiliki kompetensi yang cukup," ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Ahmad Yazidi mengatakan, PMU merupakan program pemerintah dalam rangka memberikan kesempatan bagi warga negara untuk mengikuti pendidikan bermutu.
 "Pendidikan yang diberikan meliputi SMA, MA dan SMK bermutu sehingga lulusan memiliki kualifikasi pendidikan dan kompetensi SDM yang punya daya saing," katanya usai dialog dengan wartawan Kalsel di Kota Banjarbaru, Selasa (13/5). Â
