Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengajak para pelaku UMKM terdampak COVID-19 bisa segera bangkit kembali.
"Dalam kondisi pandemi COVID-19 kita memang harus mengutamakan keamanan dan kesehatan. Namun, juga harus tetap produktif, terutama bagi pelaku UMKM," katanya saat membagikan bantuan 1.000 masker dan paket sembako di Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu.
Rully, dalam rilisnya di Jakarta, Minggu, mengakui iklim usaha saat ini sedang mengalami penurunan. Oleh karena itu, dia mengajak pelaku usaha untuk kreatif dan berinovasi.
Dicontohkannya, di Cianjur, Jawa Barat, para ibu yang memiliki usaha kuliner menyewa bersama satu tempat untuk berjualan produk makanan dan minuman. "Saya kira, hal itu bisa diterapkan di Sukabumi," kata Rully.
Baca juga: Kemenkop menerapkan program lanjutan mitigasi dampak COVID-19 bagi UMKM
Terlebih lagi, lanjut Rully, sejak dulu daerah Tipar dikenal sebagai kawasan industri rumahan, yang dominan dilakukan kaum perempuan.
"Dari PT Permodalan Nasional Madani misalnya juga memberikan bantuan sarana warung kelontong bagi pelaku usaha rumahan di Tipar," kata Rully yang juga Komisaris Utama PT PNM (Persero).
Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali usaha rumahan milik masyarakat yang merupakan program prioritas pemerintah, khususnya bagi UMKM.
Rully pun mengingatkan saat ini semuanya menderita akibat wabah COVID-19. "Oleh karena itu, ini momentum tepat untuk saling membantu dan peduli sesama," katanya.
Sementara itu, pembagian masker dilakukan karena masih banyak ditemui masyarakat maupun para pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker.
Baca juga: Kemenkop merilis E-Form untuk pendataan KUMKM terdampak COVID-19
"Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk memberikan kepastian dengan mengikuti protokol kesehatan. Masker ini wajib dipakai tidak bisa tidak, untuk kepentingan bersama," kata Rully.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Sukabumi H Andri Setiawan Hamami mengungkapkan bahwa banyak hikmah yang didapat dari pandemi COVID-19, alias tidak semua terpuruk.
Salah satunya, banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang beralih ke penjualan online. "Yang tadinya gaptek (gagap teknologi), sekarang ibu-ibu mampu berjualan secara online," katanya.
Bagi Andri, hal itu merupakan perubahan besar yang dilakukan pelaku UMKM di Sukabumi.
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Sukabumi memiliki program membangun Sukabumi Mart (S-Mart) sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap UMKM.
"Bantuan pemkot tidak hanya dalam bentuk bantuan tunai saja, tapi mendorong masyarakat menjadi anggota koperasi S-Mart agar bisa mendapat SHU," katanya.
Pemkot Sukabumi menargetkan satu kelurahan akan memiliki satu S-Mart dengan anggota sebanyak 1.000 orang. "Pergudangan untuk distribusi produk ke S-Mart sudah siap, tinggal jalan," katanya.
Untuk memuluskan langkah koperasi S-Mart, Andri menjamin pihaknya tidak akan lagi mengeluarkan perizinan bagi usaha minimarket modern.
"Pemerintah akan terus memberdayakan usaha-usaha milik masyarakat dan koperasi," katanya.