Marabahan (ANTARA) - Setelah menggelar Rapid Test Massal di Pasar Baru Marabahan, Kamis (4/6), Tim Gugus Tugas Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan kembali menggelar kegiatan yang sama di Pasar Wangkang Marabahan, Sabtu (6/6).
Kali ini pedagang dan pengunjung yang menjadi target sasaran 100 orang.
Namun dalam pelaksanaannya hanya diikuti 92 orang dengan diperoleh hasil 19 reaktif masing-masing 18 ber-KTP Marabahan dan satu ber-KTP Barambai.
Ke-19 pedagang yang reaktif ini langsung dilakukan tes swab bersama tujuh pedagang Pasar Baru Marabahan yang juga reaktif saat menjalani tes dua hari sebelumnya.
Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor saat memantau pelaksanaan menerangkan, digelarnya rapid test massal dalam upaya melakukan tracing (pelacakan) terhadap warga yang mungkin terpapar virus corona (COVID-19).
“Pasar merupakan salah satu yang menjadi sasaran pelaksanaan rapid test massal,” katanya.
Dia menyebutkan, dua hari sebelumnya juga dilakukan rapid test massal di Pasar Baru Marabahan dengan hasil reaktif tujuh orang dari 300-an yang dites.
Wabup yang akrap disapa pak Rahmadi itu menambahkan, tujuan digelarnya rapid test massal untuk melakukan detiksi dini dengan harapan setelah diketahui mereka dengan segera bisa dilakukan isolasi supaya tidak terjadi penularan.
“Intinya digelarnya kegiatan ini dalam rangka menekan terjadinya penyebaran,” ungkap wabup.
Menyinggung tindakan terhadap mereka yang reaktif, mantan anggota DPRD Batola itu menyatakan, sambil menunggu hasil test swab akan dilakukan isolasi.
“Kita telah siapkan sejumlah tempat isolasi baik yang ada di Batola seperti di SKB Marabahan, Mess KTM Marabahan, di Kecamatan Alalak, serta terdapat lokasi karantina provinsi di Banjarbaru,” paparnya.
Sementara itu, dari laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, kasus COVID-19 di Batola kembali terjadi penambahan.
Juru Bicara (Jubir) Tanggap Darurat COVID-19 Batola Hj Azizah Sri Widari menyatakan, hingga Sabtu (6/6) pukul 12.30 wita keseluruhan kasus COVID-19 di Batola berjumlah 313.
Dari total itu, jelas dia, terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) 58 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) enam orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 162, dan Terkonfirmasi Positif 87 orang dengan rincian sembuh empat orang, meninggal satu orang, dirawat 72 orang masing-masing di RSUD Abdul Aziz Marabahan 10, di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin empat oeang, di Karantina SKB Marabahan 29, di Karantina Provinsi 28, di Karantina Mess KTM 1 orang, dan isolasi mandiri 10 orang.
Untuk 58 ODP, beber Azizah, masing-masing dari Kecamatan Alalak 27 orang (Semangat Dalam 12 dan Berangas 15), Marabahan 9 orang (lima baru dan lama empat), Tabunganen lima, Kuripan tiga, Lepasan tiga (Bakumpai), Tamban tiga (Jelapat satu), Cerbon dua, Rantau Badauh dua, Wanaraya satu, Belawang satu, Anjir Muara satu dan Anjir Pasar satu orang.
Yang mengagetkan, sebut dia, untuk 162 kasus OTG ternyata 68 orang berasal dari Kecamatan Marabahan, disusul Alalak 30 (20 Semangat Dalam dan Berangas 10), Wanaraya 14, Tamban 11, Tabunganen tujuh, Mandastana enam, Barambai enam, Bantuil (Cerbon) lima, Rantau Badauh empat, Belawang empat, Anjir Pasar empat dan Lepasan (Bakumpai) tiga .
Sedangkan enam orang PDP, jelas dia, masing-masing berasal dari Kecamatan Marabahan tiga orang, Wanaraya dua dan Mandastana satu orang.