Banjarmasin (ANTARA) - Perum Bulog Kalimantan Selatan, mendatangkan 250 ton gula asal Lampung untuk memenuhi keperluan gula di Kalsel, dan gula tersebut saat ini tengah dalam proses pengiriman dari Lampung ke Jakarta.
"Mudah-mudahan di atas tanggal 20 april 2020 nanti gula asal Lampung tersebut sudah tiba di Banjarmasin," kata Kepala Perum Bulog Kalimantan Selatan Arif Mando, Senin.
Dia menjelaskan, gula yang akan diperuntukkan bagi Kalsel tersebut pengirimannya bersamaan dengan gula untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dalam satu kapal.
Gula asal Lampung tersebut dikemas dalam karung sebesar 50 kilogram tanpa merek.
Sebelumnya, Bulog Kalsel telah mengajukan pengiriman gula putih kepada Bulog pusat sebanyak 3.000 ton.
Menurut informasi, lanjut Arif, awal April akan masuk gula Raw Sugar sekitar 29.750 ton, untuk kebutuhan nasional.
Gula yang diperuntukkan bagi industri tersebut tidak bisa dikonsumsi langsung, perlu diolah terlebih dahulu.
Sedangkan pabrik di Blora, Jawa Tengah, kapasitas pengolahannya 500 ton per hari, sehingga untuk mengolah hampir 30 ribu ton tersebut diperlukan waktu sekitar satu bulan. "Terus kapan mendistribusikannya," kata Arif.
Baca juga: Bulog Kalsel : Kebutuhan gula Kalsel 3.000 ton perbulan
Baca juga: Bulog Kalsel ajukan tiga ribu ton gula
Baca juga: Bulog Kalsel memiliki stok 17.000 ton beras
Selain Raw Sugar, kabarnya akan datang gula kristal putih (GKP) sekitar 150 ribu ton untuk kebutuhan nasional.
"Mudah-mudahan GKP yang bisa dikonsumsi tersebut datang awal April, sehingga Kalsel yang meminta 3.000 ton bisa dipenuhi dan bisa langsung didistribusikan ke pasar," tuturnya.
Sebenarnya, kata Arif, sejak Februari Bulog sudah meminta ijin untuk impor gula sebanyak 200 ribu ton. Tetapi ijin tersebut tidak dikeluarkan, dan bahkan pemerintah mengeluarkan izin impor gula sekitar 400 ribu ton diserahkan swasta. "Nah setelah harga melambung seperti ini, permintaan Bulog baru direspons," kata Arif.
Sementara itu, harga gula pasir atau gula kristal putih di pusat perbelanjaan di Kota Banjarmasin, akhir-akhir ini menembus angka Rp20.000 per kilogram.***1***