Barabai (ANTARA) - Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Mujtahidin Hawang yang berada di Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), kondisi ruang kelas dan beberapa bangunan sekolah lainnya sudah mulai lapuk, bahkan kondisinya dapat dikatakan sudah tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.
"Sekolah ini memang kami akui sudah berusia 66 tahun dan hanya memiliki enam ruang kelas," kata kepala madrasah, Muhammad Halim, Selasa (17/3).
Menurutnya, ke enam ruang kelas itu kondisinya sudah tidak layak, seperti plafon, bahkan lantai semen kasar juga sudah berlubang.
"Apabila hujan disertai angin, atap seng yang menaungi bangunan dua lantai kayu tersebut bergerak-gerak, bahkan pernah lepas dan membahayakan pengajar maupun murid," ujarnya.
Terkadang menurutnya, siswa yang belajar di lantai satu sering kelilipan matanya, karena terkena serpihan lapuknya kayu dari lantai dua atas bangunan.
"Hal seperti ini sangat mengganggu proses belajar-mengajar dan khawatir akan bahaya yang ditimbulkannya," katanya.
Usaha yang dilakukan pihaknya bersama yayasan pendidikan dan sosial Al mujathidin adalah melakukan kegiatan warung amal agar bisa secepatnya merehab ruangan kelas, dengan harapan bisa memberikan fasilitas ruang yang nyaman dan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.
Ketua Yayasan, Safruddin, menyampaikan bahwa, bangunan sekolah tersebut di waktu pagi dan siang digunakan untuk sekolah reguler Madrasah ibtidaiyah dan sore hari digunakan sebagai proses belajar mengajar al-quran.
Dia berharap, ada donatur yang membantu proses perbaikan dan menyisihkan sebagian rizkinya untuk realisasi pembangunan madrasah.
"Bagi masyarkat atau lembaga apaupun yang ingin membantu, bisa menyalurkan donasi ke rekening 4494-01-006228-53-2 atas nama MIS Al Mujtahidin," tuntasnya.
Ruang kelas sekolah swasta di HST lapuk dan membahayakan siswa
Selasa, 17 Maret 2020 13:45 WIB
Apabila hujan disertai angin, atap seng yang menaungi bangunan dua lantai kayu tersebut bergerak-gerak, bahkan pernah lepas dan membahayakan pengajar maupun murid