Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) mengatakan hasil pemeriksaan yang sejauh ini negatif terhadap kasus dugaan Covid-19 merupakan bukti bahwa Indonesia sampai saat ini belum terjangkiti virus tersebut.
"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa satu negara itu tidak akan ada corona virus. Tapi untuk saat ini, dari hasil pemeriksaan, Indonesia masih negatif," kata Ketua PDEI Dr. Mohammad Adib Khumaidi dalam acara bincang-bincang dengan media mengenai Update Korona di Indonesia, Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan tidak adanya kasus Covid-19 di Indonesia bukan berarti negara ini terbebas dari virus mematikan itu.
"Bukan berarti tidak berbahaya. Karena pada saat masuk ke dalam tubuh manusia, maka kemudian dia membawa dampak dengan keluhan atau gejala. Dan tergantung daya tahan tubuh kita juga. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, mungkin dampak itu tidak akan terjadi. Tapi bukan berarti bahwa kalau dia yang (terjangkiti) corona pasti ada gejala," katanya.
Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membuktikan tidak adanya virus adalah dengan menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kalau dari hasil lab di biomolekuler tidak ada, berarti memang tidak ada. Dasarnya dari situ," katanya.
Terkait penanganan yang dilakukan terhadap orang-orang yang melaporkan diri atas kekhawatiran terjangkit atau diduga terkena virus itu, petugas medis melakukan sejumlah pemeriksaan, termasuk dengan memeriksa riwayat kontak dengan orang-orang yang diduga bepergian ke daerah endemik.
"Dari situ kemudian kalau dia datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan, maka kemudian kita perlakukan seperti halnya terhadap suspect corona," katanya.
Namun diingatkannya, yang menyatakan seseorang positif atau negatif adalah pemeriksaan laboratorium. "Yakni, berdasarkan laporan yang didapat Kemenkes sampai saat ini. Hasil Balitbangkes terkait pemeriksaan itu negatif," kata Adib.*