Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Industri pengolahan besi baja di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan ditargetkan akan mulai beroperasi sekitar 2016.
"Mudah-mudahan kalau tidak ada hambatan akhir 2016, sudah mulai beroperasi," kata Direktur Utama PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), Efendi Tios saat menghadiri peletakan batu pertama dan peresmian proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Banjarbaru, Rabu.
Saat ini, PT SILO sudah menyelesaikan pembangunan fasilitas industri besi baja terpadu tahap I di Pulau Sebuku, Kotabaru senilai Rp1,2 triliun. Tahap berikutnya akan dimulai pada 2014 dan seterusnya.
Sementara itu, selain membangun industri pengolahan besi baja, PT SILO Group juga membangun fasilitas pendukung lainnya, seperti, pabrik kokas yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar pengolahan bijih besi, serta sarana infrastruktur lainnya.
Mendukung produktivitas dan bahan baku industri baja tersebut, PT SILO Group sudah memiliki sejumlah perusahaan tambang bijih besi dan batubara.
Diantaranya, perusahaan batu bara PT Sebuku Batubai Coal seluas 9.691,97 ha di wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara dan Pulau Laut Tengah, PT Sebuku Tanjung dengan luas lahan 9.898,61 ha yang berpotensi hanya sekitar 1.814,10 ha atau sekitar 18,3 persen.
Serta PT Sebuku Sejakah Coal dengan luas wilayah sekitar 25.000 ha yang berpotensi hanya sekitar 1.534,20 ha (6,14 persen).
Perusahaan tambang bijih besi PT Banjar Asri di Kecamatan Pulau Laut Timur dan Pulau Laut Tengah dengan luasan sekitar 1.395 hektare, dan lahan yang berpotensi hanya sekitar 625,5 ha atau sekitar 44,84 persen.