Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengharapkan kepada perusahaan baja PT. Meratus Jaya Iron Steel (MJIS) yang berada di Kawasan Industri Batulicin agar dioperasikan kembali.
Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Roy Rizali Anwar, di Batulicin, mengatakan keberadaan PT. MJIS di "Bumi Bersujud" itu sudah hampir lima tahun, akan tetapi hanya beropersai menjalankan produksinya kurang lebih tiga tahun terhitung 2012-2015.
"Tidak beroperasinya perusahaan tersebut berdampak kepada masyarakat lokal yang dulunya sempat menjadi karyawan PT. MJIS, saat ini terpaksa menganggur karena putus kontrak sebagai karyawan," katanya.
Ia mengatakan, PT. MJIS merupakan anchor industri atau industri utama yang berada di Kawasan Ekonomi Terpadu (Kapet) sehingga keberadaannya sangat berperan penting sebagai acuan para investor untuk ikut andil mendirikan perusahaan.
Pemerintah daerah mengharapkan kepada pihak perusahaan agar beroperasi kembali dengan menciptakan terobosan-terobosan baru sehingga keberadaan perusahaan mampu membawa dampak 2uyang lebih baik untuk kesejahteraan masyaraka lokal.
General Affair Ampera Wansyah menjelaskan PT. MJIS sudah hampir dua tahun ini tidak beroperasi dikarenakan harga besi dunia turun drastis, ditambah infrastruktur dasar di kawasan tersebut juga belum memadai.
Menurut dia, yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kawasan Industri Batulicin antara lain pembangunan jalan di dalam kawasan industri, sistem pengairan air minum, jalan akses menuju pelabuhan dan penambahan kapasitas pelabuhan menjadi 30 ribu "Deadweight Tonnage" (DWT). Sementara saat ini kapasitas pelabuhan hanya mencapai lima sampai 10 ribu DWT.
Sementara itu, PT MJIS memiliki kapasitas produksi bahan mentah tanah yang mengandung biji besi 33 ton per jam, untuk memproduksi "spong" yang kemudian dikirim ke perusahaan yang ada di Pulau Jawa yakni PT Krakatau Steel (Persero).
Bahan baku spong merupakan hasil tambang dari PT Sebuku Iron Leritic Ories (SILO) yang berada di Kabupaten Kotabaru dan bahan baku dari Kabupaten Tanah Laut, serta dari Pangkalambun, Kalimantan Tengah.
Dalam satu bulannya PT MJIS melakukan pengiriman spong ke PT Krakatau Steel untuk dijadikan besi baja mencapai 12.000 ton Spong.
"Sementara ini sambil menunggu harga besi baja di pasar dunia stabil, kami harus menghentikan sementara produksi untuk menghindari kerugian dan kemungkinan harga pasar dunia akan stabil diperkirakan sampai periode 2018," paparnya.
Pemda Harapkan Perusahaan Baja Beroperasi Kembali
Kamis, 20 April 2017 5:40 WIB
Tidak beroperasinya perusahaan tersebut berdampak kepada masyarakat lokal yang dulunya sempat menjadi karyawan PT. MJIS, saat ini terpaksa menganggur karena putus kontrak sebagai karyawan,