Perguruan tinggi di Kotabaru gagas Perda Beasiswa Berprestasi

Kotabaru (ANTARA) - Tiga perguruan tinggi di Kabupaten Kotabaru menggagas peraturan daerah tentang beasiswa bagi siswa berprestasi.

Hal ini disambut baik Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Kotabaru dengan memasukannya ke Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) 2019.

“Kami menyambut positif inisiatif yang digagas tiga perguruan tinggi ini, sehingga kami bahas di internal dan alhmadulillah disetujui untuk masuk Propemperda 2019,” ujar Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Kotabaru Sukardi, Senin.
Baca juga: UI - Gojek kerja sama bangun kewirausahaan melalui program akselerator UI works


Rancangan peraturan daerah tentang beasiswa bagi siswa berprestasi ini telah disampaikan dalam rapat paripurna sebagai tambahan raperda inisiatif DPRD.

Dijelaskannya lebih lanjut, salah satu cara menajamkan peran pemerintah daerah sebagai lembaga tertinggi yang mengurusi pendidikan yakni dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang baik melalui program pemberian beasiswa.

Dengan demikian anak-anak yang berprestasi namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pndidikan dapat dibantu oleh pemerintah daerah.

“Inilah pertimbangan kami sangat mendukung dan berinisiatif menyampaikan raperda ini, sekaligus oleh-oleh di pengujung masa bakti kami untuk menyampaikan raperda ini ke kawan-kawan dewan yang baru,” kata Sukardi.
Baca juga: Klasterisasi perguruan tinggi langkah yang tepat

Pihaknya berharap anggota dewan yang baru dan pemerintah daerah mencapai kesepakatan dalam pembahasan raperda ini nantinya, sehingga secepatnya pada 2021 anggaran untuk pemberian beasiswa tersebut bisa dialokasikan.

Selain agar perguruan tinggi yang ada di Kotabaru bisa tetap eksis, munculnya perda ini juga dalam rangka menekan angka putus sekolah yang cukup tinggi.

“Harapan kita persoalan anak yang putus sekolah karena kendala biaya bisa berkurang, sangat disayangkan jika ada anak yang prestasi akademiknya baik namun harus putus sekolah,” tandasnya.
Baca juga: Perguruan tinggi harus siap hadapi perubahan eradigital