Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 2.078 peserta dinyatakan lulus seleksi calon mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020 jalur Mandiri di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin.
"Pengumuman dilakukan Selasa hari ini dan dapat dicek melalui laman https://admisi.ulm.ac.id/index.php/hasil dengan cara mengetik nomor ujian," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Selasa.
Dari 11 Fakultas yang terdapat 66 program studi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi paling banyak menerima mahasiswa di jalur Mandiri, yaitu 591 orang mengingat ada 21 prodi di fakultas pencetak tenaga guru tersebut.
Baca juga: Puluhan perusahaan buka lowongan di ULM Job Fair and Career Expo 2019
Kemudian ada Fakultas Hukum yang hanya satu Prodi Ilmu Hukum 186 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis lima prodi 285 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lima prodi 233 orang, Fakultas Pertanian tujuh prodi 134 orang, Fakultas Kehutanan satu prodi 53 orang, Fakultas Perikanan dan Kelautan enam prodi 75 orang, Fakuktas Teknik tujuh prodi 166 orang, Fakultas Kedokteran lima prodi 185 orang, Fakultas MIPA tujuh prodi 126 orang, serta Fakultas Kedokteran Gigi satu prodi 44 orang.
Sutarto mengatakan, dengan tambahan 2.078 orang di jalur Mandiri, maka total mahasiswa baru ULM tahun ini menjadi 5.764 orang.
Sebelumnya jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang sudah daftar ulang 1.164 orang dan jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2.522 orang.
Baca juga: Ditjen Belmawa pilih 300 kelompok lolos ke final Pimnas
"Dari kuota yang tersedia, kita masih kekurangan di Program D3 143 orang, prodi baru Geografi 40 orang, Prodi Fisika 21 orang, Prodi Matematika 8 orang, Prodi di Perikanan 52 orang," beber Sutarto didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr Aminuddina Prahatama Putra.
Sebelumnya 4.959 orang mengikuti Ujian Tulis Mandiri Berbasis Komputer (UTMBK) untuk memperebutkan kursi mahasiswa baru yang tersisa di ULM tahun ini.
Selain jalur reguler 933 orang, ada juga delapan hafiz atau penghafal Alquran yang terdaftar serta sejumlah orang di jalur disabilitas.
Seperti halnya di SBMPTN, pada sistem UTMBK skor yang didapatkan peserta diranking berdasarkan kuota di program studi.
Baca juga: Bekas tambang jadi sasaran ULM