Banjarmasin (ANTARA) - Hari Keluarga Nasional ke-26 di Kalimantan Selatan (Kalsel) dimanfaatkan oleh 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya daerah kepada seluruh tamu dari 33 provinsi di Indonesia yang datang ke Kalimantan Selatan melalui festival budaya dan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan, festival budaya dan pariwisata yang diselenggarakan selama tiga hari sejak 04 hingga 06 Juli 2019, merupakan momentum untuk memperkenalkan potensi wisata daerah kepada seluruh tamu yang hadir.
"Harganas yang diikuti oleh 33 provinsi di Indonesia, menjadi momentum sangat berharga bagi kami, untuk memperkenalkan seluruh potensi wisata dan budaya Kalsel," tambahnya.
Baca juga: Monas, Borobudur dan aneka miniatur lainya tampil di kelotok hias Harganas
Menurut dia, kedatangan 15 ribu tamu dari seluruh provinsi ke Kalsel, bukan hanya mampu menghidupkan perekonomian daerah, tetapi juga kesempatan untuk mempromosikan secara gratis potensi kuliner, wisata dan budaya daerah.
Beberapa wisata yang menjadi unggulan Kalsel yang ditampilkan dalam festival tersebut adalah, potensi wisata Pasar Terapung, Susur Sungai, wisata Intan Martapura.
Selain itu, panitia juga bakal menyiapkan berbagai macam tradisi budaya, seperti balogo, gasing, tarian dari Dayak dan budaya lainnya, juga festival kuliner.
"Pada festival kuliner ini, kami menyuguhkan berbagai makanan khas, yang berasal dari seluruh daerah," katanya.
Baca juga: Kain Tenun Hampir Punah Ada di Stand Dagang Harganas
Kifli mengungkapkan, yang membanggakan dari kegiatan Harganas ini adalah, Sungai Martapura mampu menyatukan seluruh unsur budaya nasional melalui jukung hias.
Pada festival jukung hias, seluruh provinsi menampilkan berbagai bentuk dan potensi budaya masing-masing daerah.
"Bhineka Tunggal Ika, benar-benar ada di Sungai Martapura, pada malam itu," lanjutnya.
Menurut dia, pelaksanaan Harganas, bukan hanya menghidupkan suasana Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, tetapi juga telah membuat perekonomian masyarakat berputar.
Sebagian besar rumah makan, terutama makanan khas daerah, selalu penuh pengunjung.
Hotel mulai dari hotel berbintang, melati juga penuh oleh para tamu dari berbagai provinsi.
Bahkan tidak sedikit, rumah penduduk yang disulap menjadi penginapan selama pelaksanaan kegiatan.
Baca juga: Banjarmasin gelar festival kelotok hias di Harganas