"Setiap harinya, ada sekitar 900 orang berbuka puasa di masjid," ujar Sekretaris Yayasan Al Jami Banjarmasin Drs H Radiansyah, Senin.
Untuk mengolah menu bubur sop daging sapi yang jadi sajian utama, setiap harinya menghabiskan dua blek beras sekali masak. Adapun dana yang diperlukan Rp7 juta per hari untuk menyiapkan menu berbuka puasa tersebut.
"Alhamdulilah, soal dana kita tidak khawatir karena bantuan dari jamaah luar biasa banyak. Jadi Insya Allah rezeki mengalir terus untuk menyiapkan umat Muslim berbuka puasa di masjid," tutur Radiansyah.
Sebagai masjid tertua kedua di Kota Banjarmasin yang berdiri 1195 Hijriyah atau tahun 1777 Masehi, Masjid Jami Banjarmasin yang sekarang berdiri megah di Jalan Masjid Jami RT 03 RW 01 Nomor 01, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, memang jadi tempat favorit masyarakat untuk berbuka puasa bersama.
Tak hanya warga sekitar, jamaah berbuka puasa juga banyak berasal dari daerah yang jauh di penjuru Kota Banjarmasin. Termasuk pengguna jalan yang kebetulan melintas di kala waktu berbuka puasa segera tiba.
Selain Shalat Tarawih diimami KH Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi yang jamaahnya tumpah hingga ke halaman masjid, ada tadarus Al-Quran tiap malamnya hingga khatam di akhir Ramadhan nanti.
Kemudian kuliah subuh setiap sahur dan pengajian bakda Zuhur dua kali seminggu setiap Senin dan Kamis selama 15 sampai 30 menit. Selanjutnya pengajian bakda Asar setiap hari selama Ramadhan.
"Ada Nuzulul Quran dipimpin juga Guru Zuhdi. Kemudian peribadatan Lailatul Qadar di 10 hari akhir Ramadhan yang dimulai pukul 01.00 sampai 03.00 WITA terdiri dari shalat sunat tobat dan tahajud," tambah Radiansyah yang juga bertindak selaku Ketua Takmir Ramadhan.
