Banjarbaru (ANTARA) - Angkutan udara memberikan andil atau penyumbang tertinggi inflasi di Kota Banjarmasin disamping komoditas lainnya seperti bawang merah, sewa rumah dan bawang putih yang ikut menjadi penyumbang tertinggi inflasi bulan April 2019.
"Angkutan udara menyumbang andil tertinggi inflasi di Kota Banjarmasin yang menjadi patokan laju inflasi di Kalsel dengan inflasi bulan April sebesar 0,94 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, inflasi di Provinsi Kalsel yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung pada bulan April tahun 2019 sebesar 0,94 persen dengan indeks harga konsumen 137,24.
Disebutkan, inflasi di Banjarmasin bulan Maret sebesar 0,97 persen dengan laju inflasi per tahun 4,11 persen sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,47 persen dengan laju inflasi YoY 1,53 persen.
"Laju inflasi di Kota Banjarmasin bulan April terhadap Desember 2019 sebesar 1,99 persen sedangkan laju inflasi di Kota Tanjung bulan Maret terhadap Desember terjadi inflasi sebesar 0,63 persen," ujarnya.
Menurut dia, inflasi di Banjarmasin terjadi karena kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,38 persen dan kelompok makanan jadi 0,14 persen.
Kemudian, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,95 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan 3,46 persen.
Dikatakan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, bawang merah, sewa rumah dan bawang putih
Sementara, inflasi di Kota Tanjung terjadi karena kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,29 persen, kelompok makanan jadi 0,08 persen, kelompok perumahan, air dan bahan bakar 0,03 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi selama April antara lain bawang merah, bawang putih, tomat sayur, jagung manis dan daging ayam ras.
"Komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain ikan nila, kacang panjang, bayam, ikan layang/benggol dan ikan mas," katanya.