Banjarmasin (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami pertumbuhan sebesar 5,15 persen pada Triwulan IV periode 2024 dibandingkan Triwulan IV-2023 (YoY).
Kepala BPS Provinsi Kalsel Martin Wibisono dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis, mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,35 persen, transportasi dan pergudangan (8,55 persen), serta industri pengolahan (8,38 persen).
Baca juga: BPS: Luas panen padi turun sepanjang 2024
Berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga, diungkapkan Martin, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalsel pada Triwulan IV-2024 didominasi pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 30,15 persen.
Disusul industri pengolahan sebesar 11,70 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan (9,90 persen), perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor (9,75 persen).
"Peranan keempat lapangan usaha tersebut terhadap perekonomian di Kalsel mencapai 61,51 persen," ujar Martin.
Sementara itu, sesuai sumber pertumbuhan ekonomi pada Triwulan IV-2024, Martin menuturkan sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,04 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (0,66 persen), transportasi dan pergudangan (0,60 persen).
Martin mengungkapkan perekonomian di Kalsel pada Triwulan IV-2024 mengalami kontraksi sebesar 0,27 persen dibanding Triwulan III-2024 (q to q).
Baca juga: Ekonomi RI deflasi 0,76 persen pada Januari 2025
Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pada pada Triwulan IV-2024, antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 27,72 persen, serta jasa keuangan dan asuransi mencapai 3,56 persen.
"Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2024, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,08 persen, konstruksi sebesar 0,89 persen, serta pertambangan dan penggalian sebesar 0,76 persen," ungkap Martin.
Lebih jauh, Martin menjelaskan perekonomian di Kalsel hingga 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen (c to c) dengan seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 13,61 persen.
Selanjutnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga sekitar 5,37 persen, pembentukan modal tetap bruto (4,97 persen), ekspor barang dan jasa (4,95 persen), pengeluaran konsumsi pemerintah (4,76 persen), serta komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang tercatat tumbuh (5,80 persen).
Sedangkan, struktur PDRB di Kalsel berdasarkan pengeluaran atas dasar harga berlaku pada 2024 masih didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sekitar 42,76 persen yang mencakup hampir separuh PDRB Kalsel, disusul pembentukan modal tetap bruto (21,35 persen), pengeluaran konsumsi pemerintah (10,47 persen), serta net ekspor (24,65 persen).
Baca juga: BPS: Tingkat kemiskinan naik di 5 provinsi