Beijing (ANTARA) - Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan harus puas menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Angkat Besi Asia di Ningbo, China, Sabtu (20/4).
Juara Asian Games berusia 29 tahun itu tidak menunjukkan kekuatan aslinya dalam angkatan snatch setelah dua kali gagal sebagaimana laporan media resmi setempat, Minggu.
Dengan total angkatan 299 kilogram Eko harus puas di peringkat ketiga di kelas 61 kilogram putra.
Tempat pertama dan kedua diduduki atlet tuan rumah, Li Fabin dengan total angkatan 312 kilogram dan Qin Fulin (302 kilogram).
Meskipun mendapatkan medali emas, Li belum puas karena gagal memecahkan rekor dunia angkatan jerk 175 kilogram yang sampai saat ini masih dipegang Eko.
Lifter berusia 26 tahun itu mencoba menantang Eko pada angkatan jerk 174 kilogram, namun gagal. Li hanya berhasil mengangkat 171 kilogram.
"Saya sangat ingin memecahkan rekor dunia, tapi saya grogi. Saya terlalu emosi untuk mengangkat 175 kilogram," ujarnya.
Kejuaraan Angkat Besi Asia yang digelar di kota pesisir timur daratan China itu berlangsung pada 20-28 April 2019.
Sebanyak 278 atlet dari 28 negara, termasuk Indonesia ikut ambil bagian dalam kejuaraan tersebut.