Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Kota Banjarmasin menjadwalkan kegiatan reses setelah gelar Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk menghindari prasangka ada politisasi di dalamnya.
"Kan rata-rata menjadi calon anggota legislatif lagi kita ni, kalau kita buat kegiatan reses sebelum Pemilu, khawatirnya dapat teguran Bawaslu," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Suprayogi di gedung dewan kota, Selasa.
Karena, ujar dia, akan banyak prasangka kegiatan yang rata-rata diikuti petahanan sebagai Caleg ini sebagai kampanye terselubung.
"Tentunya banyak Caleg dari partai-partai baru yang juga mencurigai pastinya," papar politisi PDIP tersebut.
Mengingat hal itu, ujar Suprayogi, lebih baik kegiatan reses atau masa di mana DPRD melakukan kegiatan di luar masa sidang untuk menjaring aspirasi masyarakat yang dapat pembiayaan APBD diselenggarakan usai Pemilu.
"Ini memang kegiatan reses pertama kita pada 2019, biasanya memang di bulan April, tapi karena ada Pemilu pada tanggal 17 April itu, biar diakhir bulan saja nanti," ujarnya.
Suprayogi mengakui, kegiatan reses yang dilaksanakan pihaknya menjadi berat, karena banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan pada reses terlebih dulu tidak terakomodir diprogram pembangunan Pemkot.
"Makanya kita minta pemerintah kota untuk benar-benar serius merealisasikan pokok pikiran kita dari aspirasi masyarakat dalam pembangunan, karena kalau tidak demikian, pihaknya sering dapat kritik di lapangan saat reses," terangnya.
Apalagi, tutur dia, ini adalah tahun akhir mereka menjabat sebagai anggota legislatif untuk periode 2014-2019 pada September nanti.
"Harapan kita tugas memperjuangkan aspirasi masyarakat dapat terealisasi semuanya," kata Suprayogi.