Barabai (ANTARA) - Balai penyuluhan pertanian (BPP) Barabai berhasil melakukan inovasi pertanian dengan mengembangkan padi varietas Situ Bagendit yang seharusnya untuk lahan kering bisa juga hidup dan bahkan menghasilkan di lahan basah.
Saat itu, pihaknya bersama kepala Dinas Pertanian HST dan penyuluh swadaya se-kecamatan Barabai melakukan panen bersama varietas padi Situ Bagendit di lahan percontohan BPP Barabai Desa Mandingin, Selasa.
Kepala Dinas pertanian HST Ir Zainuddin dalam arahannya menyampaikan hasil ubinanan padi Situ Bagendit sebanyak 6 Ton per Hektar merupakan hasil yang cukup baik.
"Diharapkan untuk berikutnya, hasil yang didapatkan bisa lebih meningkat dan harga jual gabah yang mendukung sehingga petani bisa lebih sejahtera," katanya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini walaupun sederhana tapi sangat baik untuk memperlihatkan BPP berhasil dalam mengelola lahan percontohannya.
Dia berharap agar selalu ingat pesan Bupati bahwa Kabupaten HST, andalan pendapatan daerahnya bersumber dari sektor pertanian, maka perlu dikembangkan lebih serius di sektor pertanian.
Kepala BPP Barabai H Khairi Rusdi mengungkapkan varietas padi Situ bagendit ini sebenarnya untuk lahan kering, namun setelah di coba lahan basah ternyata juga cocok dan bagus.
"Hasilnya cukup lumayan menyamai varietas unggul lain khususnya varietas padi lain di lahan basah," katanya.
Menurutnya, dalam uji coba ini pihaknya selalu dibantu jajaran PPL swadaya dan untuk pengendalian hama penyakit, tidak lepas dari bantuan petugas pengamat hama dan penyakit Kecamatan Barabai Aspiani SP.
Dia menambahkan, ke depannya lahan percontohan BPP Barabai akan dijadikan lahan penangkaran padi varietas Mekongga dan Inpari 32. Selanjutnya, apabila iklim mendukung di lanjutkan menanam palawija dan IP 300.