• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Kamis, 7 Agustus 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Senin, 4 Agustus 2025 23:11

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kamis, 24 Juli 2025 18:12

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Sabtu, 19 Juli 2025 17:03

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Sabtu, 12 Juli 2025 9:38

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Senin, 30 Juni 2025 19:37

  • Nasional
    • Menteri Imigrasi cek dugaan 2 eks tentara Israel kelola vila di Bali

      Menteri Imigrasi cek dugaan 2 eks tentara Israel kelola vila di Bali

      Kamis, 7 Agustus 2025 0:16

      Mensos: Dana bansos nganggur di bank akan ditarik kembali

      Mensos: Dana bansos nganggur di bank akan ditarik kembali

      Rabu, 6 Agustus 2025 22:52

      Mendukbangga: MBG telah jangkau 49 persen ibu hamil dan balita

      Mendukbangga: MBG telah jangkau 49 persen ibu hamil dan balita

      Rabu, 6 Agustus 2025 14:48

      Pertamina: Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM

      Pertamina: Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM

      Rabu, 6 Agustus 2025 14:36

      Turun Rp9.000, emas Antam hari ini Rp1,950 juta per gram

      Turun Rp9.000, emas Antam hari ini Rp1,950 juta per gram

      Rabu, 6 Agustus 2025 12:41

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Amanah Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Empat negara pastikan berlaga di Piala Kemerdekaan 2025

        Empat negara pastikan berlaga di Piala Kemerdekaan 2025

        Rabu, 6 Agustus 2025 22:14

        Alasan FIFA belum izinkan suporter away di Super League

        Alasan FIFA belum izinkan suporter away di Super League

        Rabu, 6 Agustus 2025 21:44

        Piala Kemerdekaan, bekal timnas ke Piala Dunia U-17

        Piala Kemerdekaan, bekal timnas ke Piala Dunia U-17

        Selasa, 5 Agustus 2025 20:55

        Veddriq bidik emas di World Games 2025

        Veddriq bidik emas di World Games 2025

        Senin, 4 Agustus 2025 12:59

        SEA V League 2025 - Thailand juara, Indonesia juru kunci

        SEA V League 2025 - Thailand juara, Indonesia juru kunci

        Senin, 4 Agustus 2025 6:03

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        Selasa, 5 Agustus 2025 21:01

        ULM bantu pelaku Usaha Muda Kalsel naik kelas secara digital

        ULM bantu pelaku Usaha Muda Kalsel naik kelas secara digital

        Senin, 4 Agustus 2025 23:09

        ULM miliki program Magister Farmasi dukung pembangunan kesehatan Kalsel

        ULM miliki program Magister Farmasi dukung pembangunan kesehatan Kalsel

        Minggu, 3 Agustus 2025 21:49

        Kebakaran ULM dianalisa Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya

        Kebakaran ULM dianalisa Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya

        Jumat, 1 Agustus 2025 21:51

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Rabu, 6 Agustus 2025 18:10

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Senin, 4 Agustus 2025 16:29

        Poliban sukses jadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi DJPb Kalsel

        Poliban sukses jadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi DJPb Kalsel

        Jumat, 1 Agustus 2025 13:48

        Poliban perkenalkan 1.645 mahasiswa baru angkatan 2025

        Poliban perkenalkan 1.645 mahasiswa baru angkatan 2025

        Kamis, 31 Juli 2025 20:17

    • English News
      • Banjarbaru harvests 472 kg quality corn and chilies

        Banjarbaru harvests 472 kg quality corn and chilies

        Kamis, 7 Agustus 2025 1:15

        Fish consumption in South Kalimantan exceeding national average

        Fish consumption in South Kalimantan exceeding national average

        Rabu, 6 Agustus 2025 23:40

        BMKG warns waves in Kotabaru waters reaching 2.5 meters

        BMKG warns waves in Kotabaru waters reaching 2.5 meters

        Rabu, 6 Agustus 2025 7:03

        Tapin strenghtens collaboration to address social inequality

        Tapin strenghtens collaboration to address social inequality

        Senin, 4 Agustus 2025 22:34

        Improving family quality main foundation of regional development: Kotabaru

        Improving family quality main foundation of regional development: Kotabaru

        Senin, 4 Agustus 2025 21:18

    • Infografik
    • Foto
      • KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        Rabu, 6 Agustus 2025 17:36

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Minggu, 3 Agustus 2025 19:01

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Rabu, 30 Juli 2025 15:43

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        Rabu, 30 Juli 2025 13:33

        PLN Kalselteng wujudkan listrik di wilayah 3T melalui SuperSUN

        PLN Kalselteng wujudkan listrik di wilayah 3T melalui SuperSUN

        Selasa, 29 Juli 2025 21:31

    • Video
      • Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Rabu, 6 Agustus 2025 16:59

        Kalsel tingkatkan konsumsi ikan melalui lomba masak

        Kalsel tingkatkan konsumsi ikan melalui lomba masak

        Selasa, 5 Agustus 2025 19:27

        Gubernur Kalsel tetapkan status siaga darurat karhutla

        Gubernur Kalsel tetapkan status siaga darurat karhutla

        Senin, 4 Agustus 2025 20:05

        Pemprov Kalsel gelar simulasi penanganan gempa bumi di Banjarbaru

        Pemprov Kalsel gelar simulasi penanganan gempa bumi di Banjarbaru

        Rabu, 30 Juli 2025 19:00

        Perbaikan gizi dan sanitasi jadi fokus Kalsel turunkan angka stunting

        Perbaikan gizi dan sanitasi jadi fokus Kalsel turunkan angka stunting

        Selasa, 29 Juli 2025 21:35

    "Manugal" Kesahajaan Dayak Meratus Bertani

    Senin, 6 Agustus 2012 21:27 WIB

    Persiapan untuk manugal warga Dayak Meratus. (herry murdy)

    Manugal sebutan warga Dayak Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan untuk bertani di lahan kering atau gunung, manugal bisa jadi sebuah proses dalam penanaman padi ala Dayak tersebut.


    Seperti dalam proses bertani, yaitu laki-laki manugal (melubangkan lahan untuk benih) dan perempuan memasukkan benih padi ke lubang tugal dengan jarak tanam 20cm x 20cm, dimana setiap lubang diisi 5-7 benih.

    Lubang tugal tidak ditutup, dibiarkan terbuka, tapi lama kelamaan lubang itu dengan sendirinya akan tertutup oleh tanah akibat aliran air hujan pada permukaan tanah.

    Merasakan dan ikut menyatu dalam kebiasaan Warga Dayak Pegunungan dalam bertani itulah yang dilakukan dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ir Abdul Haris Mustari, MSc.

    Abdul Haris berada di Pegunungan Meratus sebagai peneliti yang tergabung dalam Tim Eksepedisi Khatulistiwa berlangsung April-Juli 2012 lalu.

    Sebelum menanam, katanya dilakukan ritual, yaitu membakar dupa yang dibawa mengelilingi lahan yang akan ditanami sebanyak tiga kali sambil membaca mantra yang isinya adalah doa dan permohonan kepada YMK agar hasil padi melimpah dan dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

    Varietas padi di komunitas petani Dayak Meratus sangat tinggi, tercatat minimal 28 varietas padi, baik padi biasa maupun padi pulut (lakatan),kata Haris Mustari dalam sebuah tulisan yang disampaikan kepada penulis melalui email.

    Orang Dayak telah melestarikan berbagai varietas padi secara turun temurun karena itu lingkungan alam Dayak telah menjadi bank gen (gene pool) untuk berbagai varietas padi yang sangat penting dilestarikan karena diperlukan dalam rangka pemuliaan padi yang lebih unggul yang diperlukan manusia.

    Selain padi, orang Dayak juga menanam berbagai jenis palawija dan tanaman tahunan yang menunjang kehidupan mereka.

    Beberapa varietas padi yang ditanam orang Dayak diantaranya Sabai, Tampiko, Buyung, Uluran, Salak, Kanjangah, Kihung, Kalapa, Uluran, Kunyit, Briwit, dan Sabuk.

    Selain padi biasa, juga ditanam padi pulut atau lakatan yaitu jenis Kariwaya, Kalatan, Harang, Samad dan Saluang.

    Diantara berbagai varietas padi itu, Buyung dan Arai adalah yang paling digemari karena wangi dan enak rasanya. Semua padi yang ditanam adalah varietas lokal, umur panen enam bulan.

    Bersamaan dengan penanaman padi itu, juga ditanam berbagai jenis palawija seperti singkong atau disebut gumbili, lombok, timun, labuh, kacang panjang, berbagai jenis pisang, keladi, yang kesemuanya itu menjadi makanan tambahan.

    Sedangkan tanaman tahunan seperti karet, kemiri dan kayu manis ditanam pada areal yang terpisah dengan penanaman padi dan palawija.

    Dan di tengah hamparan padi itu mereka juga menanam Kembang habang dan Kembang kuning (Celosia sp, famili Amaranthaceae) yang nantinya menjadi syarat untuk berbagai acara adat seperti Besambu, Mahanyari, Aruh Ganal, Aruh Bawanang, semuanya perlu Kembang itu, cerita Haris Mustari.

    "Kembang habang dan Kembang kuning adalah kembang yang diizinkan oleh Dato Adam untuk dipakai dalam acara acara adat agama Kaharingan," ujar pak Imar, petani warga Dayak ketika berkisah di suatu malam di pehumaannnya di Gunung Nunungin.

    Bulan ketiga dari penanaman, yaitu sekitar bulan Januari dilakukan penyiangan rumput dan gulma pengganggu tanaman padi.

    Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut atau memotong rumput dengan parang.

    Bulan Februari, ketika padi berumur 3-4 bulan, mulai keluar buah atau malai dan ini disambut dengan suka cita oleh mereka, dianggap berkah dan harus disambut dengan ritual, layaknya menyambut kelahiran bayi yang sangat dinantikan.

    Acara meyambut keluarnya buah padi disebut Besambu atau Sambu Uma, artinya menyambut keluarnya buah dan malai padi.

    Ketika padi mengeluarkan malai, maka ada beberapa pantangan bagi si pemilik padi yaitu tidak boleh memotong kayu hidup, tidak boleh memetik daun dan tidak boleh masuk hutan.

    Pada saat itu diadakan acara adat yang disebut Aruh Adat Besambu di Balai Adat.

    Pada acara itu, ayam dan babi dipotong, lemang dibuat, dan Kembang habang dan kuning dipersembahkan, memohon kepada Yang Maha Kuasa agar padi berbuah lebat dan selamat sampai dapat dipanen untuk menghidupi keluarga.

    Setelah lahan disiangi, dan adat Besambu telah dilaksanakan, kini tinggal menunggu padi menguning dan setelah enam bulan, buliran buliran mulai menguning, malai menunduk semakin dalam pertanda padi berisi penuh, dan suka cita bagi petani Dayak, pertanda panen tahun ini berhasil, berkah dari Yang Maha Kuasa.

    Ketika padi berumur 4-5 bulan, yaitu pada bulan Maret-April, malai mulai menguning, namun belum matang.

    Saatnya untuk acara adat Bawawar, yaitu selamatan di ladang, menyambut padi yang mulai menguning itu. Pada acara itu, daun aren, Kembang habang dan Kembang kuning serta berbagai sesajen dipersembahkan kepada penguasa alam semesta agar padi yang mulai menguning itu selamat sampai dapat dipanen.

    Mahanyari

    Bulan April dan Mei, saatnya panen. Sebelum panen, dilakukan acara adat yaitu Mahanyari yang secara harfiah Mahanyari (hanyar = baru) artinya memulai panen padi pada tahun itu.

    Suatu ungkapan rasa syukur yang mendalam atas melimpahnya panen tahun ini serta permohonan agar diberi keselamatan. Mahanyari dilakukan secara berkelompok atau secara idividu setiap keluarga. Mahanyari yang dilakukan secara berkelompok dan dilakukan di Balai Adat disebut Aruh.

    Pada acara Mahanyari disediakan berbagai sesajen yang akan dibawa ke pehumaan di Tihang Bekambang (tiang bambu kuning yang dihiasi Kembang dan dedaunan) yang telah disiapkan.

    Tihang bekambang terdiri dari tiang berupa bambu kuning, bagian paling atas melambangkan huruf atau kepala manusia yang disebut songkol.

    Di bawah songkol terdapat daun sejenis palem yang disebut daun Risi dan ditambah Kembang habang.

    Di bagian tengah Tihang Bekambang terdapat papan bundar berdiameter sekitar 70 cm tempat menyimpan berbagai sesajian disebut Dulang Campan yang melambangkan Bumi.

    Sesajian yang disimpan di atas Dulang Campan terdiri dari darah ayam dengan wadah tempurung kelapa, wajit, minyak kelapa, dodol ketan, darah ayam, dan air kunyit.

    Gulungan daun terep (Artocarpus sp), sejenis sukun hutan yang di dalamnya terdapat daun mada, daun risi, buah merah yang disebut hibak, daun ribu ribu, daun binturung, daun buluh, daun sirih benaik, dan daun singgae singgae.

    Balian (dukun) memulainya dengan membaca mantra berupa doa bertutur yang pada dasarnya adalah doa dan pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah panen padi yang diberikan.

    Ayam dipotong di bawah Dulang Campan, yang dipersembahkan kepada YMK dimana darahnya dikucurkan dibawah Tihang Bekambang di tanah dan di tiang bambu kuning.

    Selanjutnya ayam yang telah dipotong itu dibawa ke pondok untuk dimasak dan dimakan bersama kerabat dan tetangga.

    Setelah itu Balian membawa berbagai bahan sesajian dan gulungan daun terep yang berisi bermacam daun lain seperti tersebut di atas ke pondok pehumaan dan disimpan di dekat lumbung padi.

    Selanjutnya para tetua kampung dan Balian membaca mantra-mantra yang isinya adalah rasa syukur dan permohonan keselamatan pada pemilik semesta atas berkah dan panen padi yang melimpah dan dapat dimakan oleh anggota keluarga dengan selamat.

    Setelah itu dilakukan pembagian lemang, makanan khas Dayak. Lamang adalah beras ketan yang dicampur santan dan garam yang dimasukkan ke dalam bambu kemudian dibakar menggunakan kayu sekitar 2,5 jam.

    Beras ketan (lakatan) yang digunakan sebagai bahan lamang adalah hasil panen padi yang baru dilakukan sebagai simbol bahwa hasil panen tahun itu telah dapat dinikmati.

    Selanjutnya adalah acara makan bersama dengan menu berupa nasi yang disimpan dipiring, sayur ayam, sayur labuh.

    Setiap yang hadir harus mencicipi makanan yang disediakan oleh tuan rumah. Nasi yang dihidangkan berupa nasi putih dari padi yang baru saja dipanen.

    Acara Mahanyari adalah ungkapan rasa syukur kepada YMK dan acara berbagi makanan kepada para kerabat dan tetangga.

    Selanjutnya adalah acara terakhir dari Mahanyari itu, yaitu penutupan oleh Balian dihadiri tetua kampung dan kepala keluarga.

    Pada acara penutupan itu disajikan sesajian dan makanan berupa wajit, darah ayam kampung yang disimpan di tempurung, sagu, hanyangan, sumur Salaka (gelas berisi minuman warna coklat, dan hijau), sumur minyak, telur ayam kampung, belacu dan tumpi, menyan, karangan pandan, pisang, minyak kelapa yang disebut sumur minyak, kandutan atau andungan yang disebut buta atau wadah keranjang terbuat dari anyaman bambu.

    Balian dan tetua membaca mantra berupa kalimat-kalimat bertutur saling berbalas diantara tetua adat dan Balian, dan acara ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit.

    Para anggota keluarga dan kerabat dekat menengadahkan tangan di depan Balian untuk menerima semacam "air berkah" dari karangan daun pandan dan diusapkan secara berulang oleh Balian kepada anggota keluarga dan kerabat dekat tuan rumah, simbol keberkahan.

    Memanen Padi

    Setelah acara Mahanyari, padi dipanen semuanya. Berbeda halnya ketika menugal dan menanam padi yang dilakukan secara gotong royong, panen dilakukan sendiri oleh keluarga yang bersangkutan.

    Orang Dayak menggunakan kumpai (bambu kecil bulat yang sisinya ditajamkan), dan ranggaman (anai-anai) untuk memanen padi.

    Bagi Dayak Meratus, memanen padi lahan kering harus menggunakan kedua alat tradisional itu, kecuali padi sawah.

    Penggunaan sabit dan mesin perontok gabah tidak diperbolehkan, dianggap pemali dan tabu, dan apabila pemali itu dilanggar, akan menyebabkan sakit.

    Hari pertama panen harus dilakukan oleh perempuan yang sudah berkeluarga, yaitu ibu rumah tangga dari keluarga itu.

    Hari kedua dan seterusnya perempuan gadis dapat membantu. Keterlibatan laki-laki diperbolehkan mulai hari keempat dan seterusnya sampai panen selesai.

    Perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan memanen padi, dan kondisi itu juga berlaku ketika menanam, perempuan yang sedang haid tidak diperkenankan menanam jenis tanaman apapun termasuk padi.

    Padi yang telah dipanen kemudian dibawa ke pondok, dikeringkan lalu dirontokkan pakai kaki yaitu dengan cara diinjak injak dan digulung gulung sehingga gabah rontok dari malainya.

    Selanjutnya gabah dikeringkan, lalu dimasukkan ke Lulung. Lulung ini terbuat dari kulit kayu meranti putih berdiameter besar lebih 1 meter yang dikupas dibuat melingkar.

    elanjutnya lulung disimpan di lumbung padi yang disebut Lampau. Agar gabah tidak diserang serangga perusak, mereka menggunakan bahan tradisional, yaitu daun tumbuhan sungkai (Veronema canescen) dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan lalu dicampurkan kedalam gabah yang disimpan pada lulung .

    Dengan campuran daun sungkai itu, gabah tahan disimpan beberapa tahun, tidak dimakan dan dirusak serangga.

    Orang Dayak memiliki persediaan padi yang melimpah. Beberapa keluarga Dayak bahkan memiliki persediaan padi yang disimpan 5-7 tahun yang lalu.

    Padi yang baru dipanen setelah acara Mahanyari dan telah dimakan untuk pertama kali sebagi simbol bahwa hasil panen padi tahun ini telah dapat dinikmati, disimpan di lumbung, dan yang dikonsumsi sehari hari adalah padi yang dipanen beberapa tahun yang lalu.

    Suatu pembelajaran mengenai sistem ketahanan pangan. Dayak memiliki ketahanan pangan yang tinggi, sehingga ucapan Pak Imar : "kami tidak memiliki banyak uang, tapi kami sugih banih/padi", adalah benar adanya.

    Dayak Meratus sangat jarang menjual beras, lebih baik disimpan bertahun tahun, padi dianggap sakral.

    Namun demikian orang Dayak sangat ramah dan suka memberi beras, termasuk kami peserta ekspedisi, sering diberi beras oleh mereka ketika berada di kampung, terlebih ketika selesai menghadiri acara Mahanyari dan Aruh, pasti kami dibekali beras dan lamang, yang diberikan oleh orang Dayak dengan tulus.

    "Kapan kembali ke Jakarta, saya akan membawakan beras Buyung, oleh-oleh dari kami" kata Rudinar dari kampung Kiyu menawarkan kepada peserta ekspedisi.

    Beras adalah barang berharga, dan sangat layak sebagai oleh-oleh, apalagi beras Buyung yang sangat harum dan enak rasanya, demikian yang ada di benak Rudinar, pemuda yang telah menjadi pemandu untuk mendaki Gunung Halau Halau Meratus, dan menamani anggota Tim Ekspedisi menginap di Balai Adat kampung Kiyu/D/.C  

    Pewarta: Hasan Zainuddin
    Editor : Hasan Zainuddin
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    Tapin ingin lestarikan "Manugal Banih Patawungan" Dayak Meratus

    Tapin ingin lestarikan "Manugal Banih Patawungan" Dayak Meratus

    23 Desember 2023 19:58

    PERMAINAN MANUGAL

    PERMAINAN MANUGAL

    21 September 2012 21:14

    Two new fanged frog species found in Meratus Mountains

    Two new fanged frog species found in Meratus Mountains

    19 Juli 2025 00:48

    HSS team introduces dandang kite in Denmark

    HSS team introduces dandang kite in Denmark

    22 Juni 2025 16:10

    Mama Deden beri storytelling inspiratif ke anak-anak Dayak Meratus Patikalain HST

    Mama Deden beri storytelling inspiratif ke anak-anak Dayak Meratus Patikalain HST

    16 Juni 2025 07:35

    Pokdarwis Gunung Halau-Halau berlakukan pemeriksaan sampah bagi pendaki

    Pokdarwis Gunung Halau-Halau berlakukan pemeriksaan sampah bagi pendaki

    13 April 2025 08:00

    Kalsel buka jalan empat desa terisolasi bagi Suku Dayak Meratus HST

    Kalsel buka jalan empat desa terisolasi bagi Suku Dayak Meratus HST

    17 Januari 2025 17:58

    Pendakian di Gunung Halau Halau ditutup karena tradisi Dayak "Basambu Umang"

    Pendakian di Gunung Halau Halau ditutup karena tradisi Dayak "Basambu Umang"

    14 Januari 2025 11:43

    Terpopuler

    Harga emas Antam hari ini Rp1,946 juta per gram

    Harga emas Antam hari ini Rp1,946 juta per gram

    Gunung Lewotobi meletus lagi Sabtu dini hari

    Gunung Lewotobi meletus lagi Sabtu dini hari

    Pengemudi mabok tabrak mahasiswa hingga tewas di Banjarmasin

    Pengemudi mabok tabrak mahasiswa hingga tewas di Banjarmasin

    Kontraktor Jembatan Tarungin-Asam Randah Tapin jadi tersangka korupsi

    Kontraktor Jembatan Tarungin-Asam Randah Tapin jadi tersangka korupsi

    Kejari Balangan kembali pulihkan uang negara Rp800 juta pada kasus PT ADCL

    Kejari Balangan kembali pulihkan uang negara Rp800 juta pada kasus PT ADCL

    Top News

    • Mapolres Banjarbaru terbakar, Kapolda Kalsel pastikan situasi terkendali

      Mapolres Banjarbaru terbakar, Kapolda Kalsel pastikan situasi terkendali

      9 jam lalu

    • Gedung SPKT Polres Banjarbaru terbakar

      Gedung SPKT Polres Banjarbaru terbakar

      11 jam lalu

    • KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

      KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

      13 jam lalu

    • 42 api terpantau, HSS tetapkan status darurat karhutla

      42 api terpantau, HSS tetapkan status darurat karhutla

      4 Agustus 2025 21:52

    • Terungkap motif baru kasus pembunuhan di Juai Balangan

      Terungkap motif baru kasus pembunuhan di Juai Balangan

      4 Agustus 2025 18:27

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA