Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Ketua Kelompok Kerja Penyuluh dari Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan H Ahmad Nawawi Abdurrauf lebih suka menyebut narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Amuntai sebagai Santri karena mereka menimba ilmu di pondok pesantren dalam Lapas Amuntai yang dibinanya.
Puluhan warga binaan lembaga pemasyarakatan kelas IIb Amuntai hampir setiap hari menghadiri pengajian di Ponpes At Taubah yang dilaksanakan pukul 09.00 wita hingga 12.00 wita terus berlanjut setelah Sholat Dzuhur dan Ashar.
"Selama mereka berada di Pondok Pesantren mereka sama seperti santri lainnya yang tengah berupaya memperbaiki diri menuju ketaqwaan," ujar Nawawi.
Nawawi mengatakan, masa belajar para santri di Lapas Amuntai tergantung masa pidana yang mereka jalani. Bagi yang lulus akan diberikan sertifikat, piagam dan surat keterangan dan bahwa mereka pernah menimba ilmu agama di Ponpes At Taubah Lapas Amuntai.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di dalam Lapas Amuntai, para santri mendapat kunjungan Bupati HSU Abdul Wahid yang hadir sekaligus memenuhi undangan Maulid.
Wahid berharap para Santi warga binaan bisa terus menimba ilmu agama dengan harapan bisa memperbaiki kualitas keimanan dan ketaqwaan.
"Melalui peringatan Maulid ini kita teladani akhlaq Nabi dan mengamalkan Syariat Agama Islam yang beliau bawa, semoga kita semua mendapat Syafa'at beliau di akherat nanti, " kata Wahid.
Peringatan Maulid di Lapas Amuntai ini turut dihadiri para pejabat Pemda HSU, Ketua Bapas dan Baznas beserta para karyawan.
Nawawi Lebih Suka Sebut Santri Kepada Napi
Jumat, 7 Desember 2018 4:44 WIB
Selama mereka berada di Pondok Pesantren mereka sama seperti santri lainnya yang tengah berupaya memperbaiki diri menuju ketaqwaan,