Barabai, (Antaranews Kalsel) - Salah satu kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) adalah membuat jalan sepanjang 2,1 Kilo meter (Km) dan lebar 5,6 meter di Desa Awang Kecamatan Batang Alai Utara (Batara).
Kegiatan TMMD sendiri berlangsung dari tanggal 15 Oktober sampai dengan 13 Nopember 2018 dengan berbagai kegiatan fisik dan non fisik yang melibatkan sekitar 250 anggota baik TNI Polri, Pemda maupun masyarakat di Desa Awang.
Kodim 1002 Barabai Letkol Inf Nur Rohman Zein mengungkapkan tema yang diangkat tahun ini adalah TNI Manunggal rakyat dalam mewujudkan desa yang maju, sejahtera dan demokratis dengan dukungan anggaran dari APBD Pemkab HST sebesar Rp. 1.705.655.000.
Kegiatan fisik yang dilakukan adalah pembangunan jalan sepanjang 2,1 Km dan lebar 5,6 meter termasuk siring kiri kanan dan pengerasan jalan serta pemasangan gorong-gorong berdiameter 60 Cm x 5,6 meter di enam titik jalan.
Selanjutnya yaitu rehab rumah tidak layak huni sebanyak tiga buah dan pembangunan serta rehab satu buah mushalla.
Sedangkan kegiatan non fisik adalah penyuluhan KB, kesehatan, pertanian atau perkebunan, perikanan, UU lalu lintas, narkoba, karhutla, bela negara, siskamling dan rekrutmen prajurit.
Saat pembukaan juga dilakukan sunatan massal, sosialisasi KB dan pemasangan gratis, cek kesehatan gratis dan pembagian paket sembako kepada warga yang kurang mampu, penyerahan bantuan alat olahraga dan pertanian.
Disampaing itu Dandim juga berinisiatif untuk membeli tanah yang digunakan sebagai tempat pemakaman umum untuk warga di Desa Awang.
"Tujuan kegiatan ini adalah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat HST guna memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat untuk diberdayagunakan bagi kepentingan pertahanan negara aspek darat," Kata Dandim.
Plt Bupati HST H A Chairansyah mengucapkan terimakasih atas peran TNI dalam membangun desa dan berharap agar masyarakat dapat menjaga dan merawat sebaik mungkin hasil pembangunan tersebut agar warga lebih maju dan sejahtera.
Pada peletakan batu pertama, Chairansyah diminta untuk memberikan nama untuk mushalla tersebut dan diresmikan dengan nama Nur Rohman yang artinya cahaya kasih atau pemurah untuk mengenang hasil pembangunan yang dilakukan oleh Dandim sesuai namanya.