Tanah Bumbu (ANTARA) - Hamparan kebun sawit berkilau diterpa sinar matahari pagi di Desa Rejosari, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Di sela deretan pohon kelapa yang menjulang, suara mesin motor tua terdengar parau menembus udara lembap.
Di atas motor yang dimodifikasi sederhana, Suprianto (42), buruh tani setempat, tampak sibuk memuat tandan buah sawit segar ke bak belakang. Setiap pagi, ia berangkat ke kebun untuk mengangkut hasil panen menuju jalan utama desa.
Namun kini, perjalanannya tak lagi seberat dulu. Sejak jalan baru dibangun melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1022/Tanah Bumbu, rutinitas yang dulu penuh lumpur kini berubah menjadi jalur penghidupan yang lebih mudah.
“Dulu dapat satu ton sehari saja sudah bersyukur. Sekarang bisa dua kali lipat karena jalannya sudah bagus, upah juga meningkat,” ujarnya sambil tersenyum, mengusap peluh di dahi.
Selama bertahun-tahun, jalan menuju kebun sawit hanya berupa tanah merah yang becek di musim hujan dan berdebu di musim kemarau. Motor tuanya sering terperosok, bahkan tandan sawit seberat ratusan kilogram kerap terjatuh.
Motor Suprianto sering amblas. Kadang buah sawitnya harus dipikul lagi. Berat, tetapi Suprianto tetap menjalani dengan semangat.
Kini, setelah jalan sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar lima meter rampung dibangun, kendaraan roda empat bisa masuk hingga ke areal perkebunan. Waktu tempuh berkurang, ongkos angkut menurun, dan produktivitas meningkat.
Tak hanya petani sawit, warga lain yang membuka warung kecil di tepi jalan juga ikut merasakan dampaknya. Jalan yang dulu sepi kini ramai dilalui kendaraan pengangkut hasil bumi.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Tanbu apresiasi peran TNI bangun desa

