Paringin, (Antaranews Kalsel) - Hidup sendiri di sebuah gubuk yang menjadi istananya pada usia senja, dengan mengidap penyakit asma yang sudah cukup parah, Kasrah (70) atau dikenal dengan Ma Sidah, tetap berupaya hidup mandiri tanpa ingin menadahkan tangan mengharapkan belas kasihan.
Tinggal di Desa Gampa, Kecamatan Paringin Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, 500 meter dari jalan nasional dan perumahan dinas dan perkantoran Polres Balangan serta Dinas Perhubungan, Kasrah beberapa kali mendapatkan bantuan dari Sahabat Balangan Centre (SBC) yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas dan organisasi para penggiat sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari di istananya dengan penerangan listrik bantuan dari tetangga, Nenek Kasrah mengaku tawakkal kepada Allah SWT. Bahkan ketika ia sempat tidak bisa memasak beberapa hari lamanya dikarenakan kekurangan persediaan air.
"Sempat beberapa hari tidak bisa memasak, karena menghemat cadangan air yang hanya cukup untuk minum. Dimana pada saat itu para tetangga sedang mudik, dan sedang musim kemarau, jadi cadangan air terus menipis," ungkapnya.
Kebutuhan air sehari-hari lanjut Nenek Kasrah, hanya mengandalkan air tadah hujan, serta bantuan tetangga. Karena memang ia sudah tidak bertenaga lagi untuk menganggkut air, ditambah penyakit asmanya yang sering kambuh.
Oleh SBC, selain sembako dan bantuan lainnya yang terus dijalankan, kini Nenek Kasrah dibantu dua buah Galon Air Minum, yang akan dikontrol oleh tim SBC untuk memastikan kebutuhan air minumnya terpenuhi.
Selanjutnya upaya menyuplay air bersih untuk kebutuhannya memasak dan lain sebagainya, akan diprogramkan dengan bantuan tandon air berukuran 2000 liter, sekaligus suplay air bersih oleh tim rescue 304 Balangan dan Tagana setempat.
Selain itu, untuk kesehatannya SBC yang meliputi berbagai komunitas, organisasi, intansi, diantaranya BPJS, Humas Pemkab Balangan, Bidang Bina Marga Dinas PU Balangan, Humas Polres Balangan, Group FB BISK, Habar Balangan, Balangannews, Balangan Peduli, Tagana, Rescue 304, Para Kontraktor dan Pengusaha Muda, para Kepala Desa, Anggota Sanggar Kariwaya, Jurnalis Balangan, anggota DPRD Balangan dan lainnya.
Nenek Kasrah akan didata dan dibuatkan Kartu JKN-KIS program BPJS, serta akan dikontrol oleh seorang Dokter, langsung ke istana tempat tinggalnya.
Baca juga: Sahabat Balangan Centre lanjutkan kegiatan sosial
Anggota Komisi I DPRD Balangan, Srie Huriyati, Senin (25/6) sekaligus bersama sanggar senam yang ia geluti, mengaku tertarik bergabung dengan Sahabat Balangan Centre (SBC), karena tidak terjamah oleh kepentingan politik.
"Di dalam SBC banyak para politikus muda dari berbagai partai, namun mereka tidak tampil dominan, dan melepaskan atribut partainya demi kepedulian terhadap sesama," papar Srie.
Dan sangat bersyukur lanjut Srie, ketika ia turut turun langsung sebagai masyarakat biasa tanpa embel-embel kepentingan politik, bertemu, bercengkrama dan mendengar kisah hidup para kaum dhuafa.
Kita akan sangat bersyukur kepada Allah SWT dengan apa yang sudah kita miliki saat ini. Baik tenaga, kesehatan, kemampuan dan berbagai hal lebih lainnya yang selama ini kita banyak lupa untuk bersyukur dan terlebih lagi berbagi.
"Segala apapun yang kita dapati dan miliki, tak akan menjadi manfaat jika kita tidak mampu untuk meyerapnya, lalu membagikannya kepada orang lain, baik itu harta, ilmu, tenaga, dan lain sebagainya," ujarnya, menyadur salah satu filosopi.
Baca juga: Video - Sahabat Balangan Centre gotong royong bantu sesama
Cerita dhuafa yang sempat tidak makan berhari-hari
Senin, 25 Juni 2018 8:45 WIB
"Di dalam SBC banyak para politikus muda dari berbagai partai, namun mereka tidak tampil dominan, dan melepaskan atribut partainya demi kepedulian terhadap sesama,"