Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Komandan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Danrindam) VI/Mulawarman Kolonel Inf Iwan Maruf Z mempersilakan anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) berkiprah di dunia politik.
"Ibu-ibu anggota Persit yang ingin berkiprah di dunia politik silakan, kami tidak melarang," ujarnya usai mengikuti peringatan HUT ke-72 Persit KCK cabang X Rindam VI/Mlw di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Ia mengatakan, sesuai aturan dalam UU partai politik, istri prajurit TNI yang tergabung dalam Persit dibolehkan terjun ke politik termasuk jadi pengurus parpol maupun calon anggota legislatif.
Ditegaskan, aturan UU melarang anggota TNI aktif terjun ke dunia politik dan bagi prajurit yang terbukti ikut aktif berpolitik dikenakan sanksi tegas sesuai aturan dan ketentuan berlaku.
"Anggota TNI harus netral, tidak boleh ikut berpolitik dan ada sanksi tegas jika mereka terbukti ikut politik praktis. Tapi kalau ibu-ibu persit istri TNI, silakan ikut berpolitik," ucapnya.
Namun, ia mengingatkan, setiap anggota persit yang berkiprah di politik harus tetap menjalankan tugasnya untuk mendampingi suami sebagai prajurit TNI yang dituntut netralitasnya.
"Ibu-ibu persit yang berpolitik jangan sampai melupakan suami dan keluarga. Soal suami yang dituntut netral dalam politik juga harus dijaga karena itu semua merupakan kewajiban prajurit," ujarnya.
Dikatakan, sejauh ini belum ada anggota TNI di jajaran Rindam VI/Mlw yang terjun ke dunia politik sehingga diharapkan mereka tetap menjalankan tugas mengurus suami dan keluarga.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana cabang X Rindam VI/Mulawarman Ratna Iwan MZ mengatakan, setiap anggota persit harus mampu mengembangkan potensi diri dan menjaga keluarganya.
"Sesuai tema HUT, setiap anggota persit harus meningkatkan potensi diri, kesehatan dan pendidikan keluarga serta kreatif disamping mendukung tugas suami sebagai prajurit TNI AD," ujarnya.
Ditambahkan, potensi diri yang bisa dikembangkan seperti kemampuan berwira usaha yang bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi keluarganya.
"Ada beberapa anggota persit yang punya usaha kerajinan tangan termasuk produksi tempe skala rumah tangga dan kami sangat mendukung keahlian yang dikembangkan itu," katanya.