Peringatan Hari Jadi ke 9 Sebagai Momentum Peningkatan Pelayan Publik Secara Menyeluruh
Minggu tanggal 8 April 2012 ini tak terasa Kabupaten Tanah Bumbu menginjak usianya yang ke sembilan tahun. Sebagai daerah otonomi baru, selama kurun waktu sembilan tahun itu telah banyak perubahan yang terjadi di kabupaten bermotto Bumi Bersujud itu.
Dibawah kepemimpinan Bupati H Mardani H Maming dan Wakil Bupati H Difriadi Darjat, berbagai upaya dan langkah pembangunan konstruktif dalam rangka untuk memajukan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas kesejahteraan masyarakat Bumi Bersujud telah dilakukan pemerintah daerah.
Selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan 8 (delapan) hari kepemimpinan Mardani - Difri yang dilantik pada tanggal 20 September 2010 lalu itu telah banyak kemajuan pembangunan daerah yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Ini nampak dari kerangka dan pondasi pembangunan daerah yang benar-benar berlandaskan azas manfaat dan efisiensi program-program strategis pembangunan daerah yang mempunyai akses langsung kepada masyarakat khususnya yang ada diwilayah perdesaan.
Setidaknya hal ini dapat dilihat dari visi dan misi daerah yang hendak dicapai pasangan bupati dan wabup Tanah Bumbu yang pada pemilukada lalu lebih dikenal dengan pasangan 2 D atau DD ini.
Karenanya pula, untuk lebih membumikan target capaian program strategis yang akan direalisasikan pasangan DD inilah yang kemudian Visi dan Misi yang ditawarkan pada masa kampanye lalu itu direfleksikan dalam visi dan misi kepemimpinan DD selama kurun waktu lima tahun mendatang.
Di mana, dalam kepemimpinannya, untuk tahun 2012 ini pasangan bupati Mardani H Maming dan wabup Difriadi Darjat telah mencanangkan program unggulan dengan objek sentral pada sektor pendidikan, infratsruktur dan sektor kesehatan masyarakat dengan fokus masyarakat kurang mampu.
Sebagaimana pasangan Bupati Mardani H. Maming dan Wabup H. Difriadi Darjat memaknai refleksi kemajuan yang hendak ditorehkan di Bumi Bersujud dalam masa lima tahun kepemimpinan lima tahun mendatang, berikut laporan khusus.
Tingkatkan Pelayan Publik Secara Menyeluruh
Sebagai daerah otonom baru di Kalimantan Selatan, di usianya yang ke 9, Kabupaten Tanah Bumbu telah banyak membawa perubahan bagi wajah pembangunan Bumi Bersujud.
Salah satu komitmen dari bupati H Mardani H Maming dan wabup H Difriadi Darjat yakni terbenahinya semua lini pelayanan publik.
Semangat dan komitmen inilah yang kemudian mendorong Bupati Tanah Bumbu H Mardani H Maming dan Wabup Difriadi Darjat untuk membenahi berbagai lini kinerja jajarannya agar bisa melakukan berbagai perubahan mendasar, baik menyangkut perubahan kinerja personil maupun perubahan pola pelayanan kepada masyarakat.
Perubahan secara bersama-sama ini tidak lain diproyeksikan bagi upaya bersama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja jajaran Pemkab Tanah Bumbu dalam rangka mewujudkan opini pembangunan daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga esensi yang harus dicapai adalah perlu ditingkatkannya kualitas dan kuantitas fungsi-fungsi pelayanan jajaran Pemkab Tanah Bumbu kepada seluruh masyarakat Bumi Bersujud yang salah satunya dapat direfresentasikan melalui terealisasikannya pelayanan publik yang baik dan efisien untuk mewujudkan peningkatan kinerja pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Melihat perjalanan waktu yang telah dilalui oleh jajaran Pemkab Tanah Bumbu bersama seluruh elemen daerah yang ada, banyak persoalan yang dihadapi masih belum terselesaikan secara menyeluruh di berbagai level pelayanan kepada masyarakat.
Meskipun hal itu masih dalam batas yang wajar, namun setidaknya ini menjadi perenungan bersama jajaran pemerintah daerah untuk mencari solusi pemecahan lanjutan agar persoalan yang ada tersebut terselesaikan secara utuh dan mampu memberikan progres nyata pada peningkatan kualitas pelayanan publik masyarakat Tanah Bumbu.
Berkat kerja keras dari semua komponen pemerintahan daerah selama kepemimpinan bupati Mardani H Maming dan wabup Difriadi Darjat, Pemkab Tanah Bumbu mendapatkan penghargaan Inovative Goverment Award (IGA) dari Mendagri pada tanggal 8 Pebruari 2011.
Dengan penghargaan IGA dari Kemendagri itu, sudah seharusnya menjadi cambuk dan motivasi bagi seluruh elemen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalismenya agar kedepan akan mampu berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Bahkan untuk mengejar target peningkatan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah serta perusahaan daerah dalam menuju good governance sekaligus pula untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah menuju opini WTP, jajaran pejabat pemkab Tanah Bumbu mendapat pengarahan dari BPKP Perwakilan Kalselteng.
Di mana kegiatan ini tidak lain diarahkan guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan bidang pengelolaan dan keuangan daerah, maupun dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja SDM aparatur pemerintah daerah.
Secara kontesktual kegiatan ini juga diproyeksikan bagi kemapanan profesionalisme dan kinerja aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan tugas pemerintahan umum dan pembangunan secara efesien, efektif, dan terpadu.
Insfrastruktur Rampung Dalam Tiga Tahun Kedepan
Pemkab Tanah Bumbu (Tanbu) melalui bupati Mardani H Maming dan wakil Bupati Difriadi Darjat berkomitmen akan merampungkan persoalan insfrastruktur jalan di wilayah Tanbu dalam tiga tahun kepemimpinannya.
Komitmen pemerintah daerah ini tidak lain dalam rangka menjawab persoalan atau aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Di mana masyarakat berharap masalah jalan khususnya ruas-ruas penting baik yang ada dipusat kota maupun diwilayah kecamatan yang kondisinya memprihatinkan dan diantaranya tidak layak untuk dilalui dapat direhabilitasi dan ditingkatkan kualitasnya sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitasnya.
Komitmen itu menurut bupati, merupakan salah satu misi yang diemban pemerintahannya dalam membangun Bumi Bersujud seperti yang diharapkan masyarakat.
Saat ini hampir disemua titik ruas jalan lingkungan sudah ditingkatkan kualitasnya. Mulai dengan pengaspalan hingga perbaikan kualitas jalan permukiman penduduk dengan tekhnik pengecoran.
Langkah peningkatan pelayanan bidang fisik sarana dan prasarana ini terus didorong peningkatan kualitasnya tidak lain agar mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Tanbu khususnya yang ada di wilayah perdesaan.
Karenanya pula, untuk mewujudkan komitmen tersebut, pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat juga sudah merelisasikan program peningkatan kualitas ruas jalan antar desa dalam kecamatan, antar kecamatan, termasuk ruas penghubung kecamatan ke pusat kabupaten.
Program strategis terkait pembangunan dan peningkatan kualitas ruas jalan baik jalan lingkungan di pusat kota maupun ruas-ruas penting di wilayah kecamatan itu tidak lain terproyeksikan bagi peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraam masyarakat.
Untuk mendorong capaian target program itu, untuk tahun 2012 ini pihaknya memproyeksikan pagu anggaran sebesar Rp.105.040.790.000,-.
Dari pagu anggaran tersebut, saat ini yang sedang dalam proses lelang melalui E-proc senilai Rp. 99,6 Milyar, yang dimulai pada awal Pebruari 2012 lalu.
Melalui proyeksi anggaran sebesar itu, diharapkan progres capaian target akan terealisasi dengan baik. Sehingga harapan masyarakat terkait adanya peningkatan insfrastruktur jalan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat dapat tercapai sesuai perencanaan yang sudah dilakukan pemerintah daerah.
Dengan komitmen dan kerja keras yang sudah dilakukan pemerintah daerah semenjak tahun pertama kemepimpinan bupati Mardani H Maming, setidaknya telah mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat, dan ini menjadi semacam jawaban dari aspirasi yang berkembang di masyarakat khususnya kami yang tinggal di perdesaan.
Bidang Pendidikan Dapat Kuota 25 Persen APBD
Sadar bahwa pendidikan adalah kebutuhan urgen yang harus mendapatkan perhatian serius bersama dari eksekutif dan legislatif untuk memajukan dunia pendidikan di bumi Bersujud, pemerintah daerah melakukan terobosan konstruktif dengan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 25 persen lebih pada APBD 2012.
Proyeksi ini didasarkan pada pemahaman bersama bahwa sektor pendidikan adalah pilar utama dari kemajuan daerah, selain tentu saja pilar pendukung lainnya.
Namun tanpa pembangunan sektor pendidikan yang baik sebuah daerah akan sulit melakukan pembangunan.
Dengan pembangunan sektor pendidikan yang baik dan terencana yang salah satunya adanya dukungan pendanaan, daerah telah memproyeksikan sebuah visi strategis yang diarahkan bagi pembangunan SDM daerah sebagai pendorong pembangunan.
Penempatan program strategis bidang pendidikan ini juga merupakan bagian penting di mana sesuai dengan komitmen pemerintah daerah yang terangkum dalam visi misi pembangunan Tanbu lima tahun mendatang, pendidikan menjadi salah satu skala prioritas perhatian pemerintah daerah.
Pasalnya, sebagai daerah baru yang berkembang pesat, kedepan putra daerah harus mampu bersaing dengan pendatang dalam mendapatkan pekerjaan.
Karenanya, dalam menghadapi kompetisi tersebut putra daerah harus mampu menyiapkan diri dengan pengembangan SDM diri, di mana untuk memproyeksikan komitmen tersebut, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebagai salah satu pendorong peningkatan kualitas SDM daerah dalam APBD Tanbu 2012 sebesar Rp.212.484.666.000,- atau dua puluh lima persen lebih dari APBD Tanbu 2012 sebesar Rp.818.820.918.423,-.
"Pendidikan adalah kebutuhan krusial dan urgen bagi peningkatan SDM kita kedepan", sebut bupati seraya menambahkan, pemerintah daerah secara berkesinambungan akan terus mendorong upaya konstruktif berupa menempatkan anggaran pendidikan secara proporsional, sehingga harapan pemerintah daerah kedepan SDM Tanbu mampu berkompetisi, apalagi saat ini iklim investasi di Tanah Bumbu terus menggeliat dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di Bumi Bersujud.
Dengan kata lain, ini adalah peluang bagi SDM daerah khususnya para pencari kerja lokal. Tanpa pendidikan yang baik, mereka tak akan bisa berkompetisi.
Dan yang tak kalah pentingnya, besaran angka untuk sektor pendidikan itu juga untuk menunjang proses belajar mengajar serta untuk mendukung kegiatan penyertanya.
Selain itu, melalui pembangunan bidang pendidikan pula, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga telah pula menaikkan anggaran beasiswa bagi para santri berprestasi yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, yang salah satunya ke lembaga pendidikan di Hadrotul Maud – Yaman.
Untuk diketahui, anggaran beasiswa para santri berprestasi pada tahun 2011 yang lalu hanya berjumlah Rp250 juta. Anggaran itu diperuntukan bagi lima orang santri berprestasi, dan untuk tahun ini, alokasi anggaran dinaikan hingga seratus persen dengan jumlah Rp500 juta untuk 10 orang santri.
Atau dengan kata lain, melalui program beasiswa pendidikan bagi santri ke Hadtarul Maud itu, masing-masing santri akan memperoleh beasiswa masing-masing sebesar Rp. 50 juta.
Ini tidak lain, agar kedepannya akan lahir generasi muda Tanbu penerus syiar Islam sekaligus mampu memposisikan diri sebagai pemikir dalam bidang sosial keagamaan bagi daerah.
Lebih dari itu, pemberian beasiswa terhadap para santri berprestasi ini merupakan salah satu komitmen pemerintah daerah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi muda Tanbu yang lebih cerdas dan berwawasan agamis.
Para santri yang berhasil lulus dari pendidikan tersebut akan diminta kembali untuk pulang ke daerah, agar ilmu didapat dapat bisa diterapkan kembali seiring program pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan bidang agama dan bidang-bidang lain di daerah.
Selain merealisasikan program pemberian beasiswa bagi sanstri berprestasi, untuk mendorong peningkatan kualitas SDM daerah, pemerintah daerah juga memproyeksikan program strategis daerah berupa program SPP gratis terhadap para siswa tingkat SMA dan SMK di Tanbu.
Melalui program SPP gratis tersebut, diharapkan tak ada lagi pengelola sekolah baik SMA maupun SMK sederajad yang memungut biaya pendidikan terhadap anak didiknya.
Bahkan pemerintah daerah berkomitmen akan menarik kembali bantuan yang diberikan kepada sekolah jika masih ada pengelola sekolah baik negeri maupun swasta yang masih melakukan pungutan SPP terhadap para siswanya.
Sejauh ini program strategis bidang pendidikan yang direalisasikan oleh pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan 8 (delapan) hari kepemimpinan duet Mardani - Difri telah mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat.
Selain memberikan peluang yang besar bagi anak didik dari keluarga kurang mampu untuk terus bersekolah, beberapa program juga telah mampu mendorong peningkatan kualitas SDM daerah.
Program Caesar Gratis Rp3 Miliar
Sebagai wujud keseriusan pemerintah daerah dalam mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat Bumi Bersujud khususnya dari keluarga kurang mampu, melalui Dinas Kesehatan setempat Pemkab Tanah Bumbu telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 Milyar untuk membiayai pelaksanaan program cesar gratis bagi ibu hamil yang kurang mampu.
Dengan alokasi dana program cesar gratis sebesar Rp 3 Milyar itu diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan bidang kesehatan masyarakat kurang mampu dengan objek pelayanan ibu hamil.
Karenanya pemerintah daerah berharap, dengan adanya program cesar gratis bagi ibu hamil dari kelurga kurang mampu itu, bisa menjadi solusi ketika ada ibu hamil yang harus menjalani operasi cesar namun dihadapkan pada masalah ketiadaan dana.
Selain tentu saja, pemerintah daerah berharap akan ada langkah konstruktif dalam rangka mengurangi angka kasus kematian ibu dan anak pada saat proses persalinan berlangsung.
Menurut bupati Mardani H Maming, pemerintah daerah sangat menyadari, salah satu problem pemicu dari kasus kematian ibu atau anak saat persalinan dikarenakan adanya kondisi ketidakwajaran kandungan ibu hamil.
Maka salah satu solusi penanganan masalah secara medis adalah dengan jalan operasi cesar.
Dengan fakta itulah, khususnya kasus yang terjadi pada ibu hamil dari keluarga kurang mampu, pemerintah daerah memandang sangat perlu menganggarkan alokasi dana pelayanan masyarakat bidang kesehatan dengan objek layanan operasi cesar.
Dari data yang ada, guna memenuhi kebutuhan layanan cesar gratis tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat menaikkan dana alokasi dari tahun 2011 sebesar Rp 1,8 Milyar meningkat tajam menjadi Rp 3 Milyar pada tahun 2012 ini.
Pada tahun 2011, dari anggaran sebesar Rp 1,8 Milyar, terserap sebesar Rp1,580 miliar. Sedangkan pada tahun 2012 ini, hingga Pebruari lalu telah terserap anggaran senilai Rp166.500.000,- untuk membiayai operasi cesar sebanyak 38 ibu hamil dari keluarga kurang mampu.
Dari angka realisasi yang ada itu menurut bupati, menunjukkan angka permintaan layanan yang signifikan. Data ini sekaligus membuktikan, bahwa program operasi cesar gratis yang berjalan baru satu tahun itu telah mendapat respon positif di masyarakat.
Dengan begitu, harapan pemerintah daerah untuk menekan angka kematian ibu atau anak dalam proses persalinan secara bertahap akan tercapai, dan masyarakat khususnya warga kurang mampu merasa terbantu karena seperti diketahui biaya persalinan dengan jalan operasi cesar sejauh ini masih tergolong tinggi.
Dalam konteks pembangunan daerah bidang kesehatan, pada tahun 2012 ini juga Pemkab Tanah Bumbu berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bumi Bersujud. Karenya pemerintah daerah menyadari masalah kesehatan adalah hak asasi manusia dan setiap warga negara berhak untuk mendapatkanya.
Oleh sebab itu, sangat penting kiranya bagi semua komponen daerah khususnya jajaran pemerintah daerah untuk bersama -sama menunjukan kepedulian kepada warga yang kurang mampu yang membutuhkan layanan kesehatan terkhusus bagi warga yang kurang mampu, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi mereka menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.
Implentasi dari program pelayanan kesehatan bagi warga masyarakat kurang mampu tersebut dikemas dalam kegiatan bhakti sosial berupa pelaksanaan operasi katarak, layanan keluarga berencanan (KB), pengobatan gigi, dan operasi bibir sumbing bagi warga kurang mampu.
Untuk program itu, sedikitnya telah tercatat sebanyak 496 warga pasien penderita katarak, 55 warga penderita bibir sumbing, 50 warga akseptor KB, dan 50 warga penderita gigi.
Dari jumlah itu menunjukkan bahwa warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan pewlayanan kesehatan secara gratis di Tanbu relatif masih tinggi, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Tingkatkan Kesejahteraan Petani Pemkab Bangun Pabrik Pengolahan Karet
Langkah taktis lain yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani karet di Bumi Persujud, pemerintah daerah melalui PT. Nusantara Batulicin bekerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantara XIII membangun pabrik pengolahan karet di Desa Karang Bintang Kecamatan Karang Bintang.
Pembangunan pabrik pengolahan karet itu tidak lain merupakan langkah serius yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani karet yang ada di Bumi Bersujud khususnya yang ada di Kecamatan Karang Bintang, Kusan Hulu dan Mantewe serta sejumlah wilayah kecamatan lainnya yang memiliki sentra pengembangan perkebunan karet.
Dengan dibangunnya pabrik pengolahan karet ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Kecamatan Karang Bintang khususnya melalui pengembangan sektor perkebunan karet yang dikelola oleh masyarakat setempat, sehingga kedepannya keberadaan pabrik pengolahan karet yang dibangun PT. Nusantara Batulicin bekerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantara XIII Karang Bintang di Kecamatan Karang Bintang diharapkan mampu memberikan dampak ganda bagi daerah.
Bagi masyarakat petani, keberadaan pabrik pengolahan karet ini akan menjadi pendorong peningkatan kualitas kesejahteraan petani karena petani tidak lagi terbebani tingginya biaya angkut dan pengiriman produksi karet mereka dari para pengepul ke Banjarmasin, selain tentu saja akan memberikan dampak peluang kesempatan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, sementara bagi pemerintah daerah, terbangunnya pabrik pengolahan karet alam ini akan berdampak pada meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor industri pengolahan karet lokal sekaligus berkontribusi pada upaya pemerintah daerah dalam rangka menekan angka pengangguran di Kecamatan Karang Bintang karena terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat.
Selain itu, pembangunan pabrik pengolahan karet itu merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memproyeksikan Tanbu sebagai sentra produksi dan industri karet di Kalsel.
Melalui kerjasama itu, kepemilikan saham PT. Nusantara Batulicin sebesar 49 persen sedangkan PTPN XIII sebesar 51 persen, dan nanti pada perkembangannya PT. Nusantara Batulicin mampu berkembang dan bisa menggarap industri turunan lainnya dari komoditas karet.
Enam Misi Strategis Sebagai Pondasi Pembangunan Lima Tahun
Menyimak misi daerah yang dicanangkan bupati H Mardani H Maming dalam rangka untuk membawa Kabupaten Tanah Bumbu sebagai daerah terdepan di Kalimantan Selatan, kita seperti dihadapkan pada tawaran yang sangat ideal.
Di mana dari enam butir poin yang terangkum dalam misi tersebut, kesemuanya memberikan solusi bagi masih belum mapannya tatanan pembangunan daerah.
Hal ini kiranya harus kita maklumi bersama mengingat sebagai daerah otonomi baru Tanah Bumbu masih berusia muda dan butuh banyak sentuhan konstruktif guna membawa daerah ini kearah yang lebih baik.
Seperti halnya pada misi butir pertama yakni, menyelenggarakan penataan ruang wilayah yang mendorong pembangunan berkelanjutan dengan peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas.
Pada butir pertama misi daerah ini, sejatinya dengan potensi daerah yang ada terkhusus pada aspek sumber daya alam (SDA) yang melimpah, pemerintah daerah dalam kurun waktu lima tahun mendatang harus bisa mewujudkan mimpi indah itu, dimana kondisi yang bisa kita baca bersama kelak setelah lima tahun kepemimpinan bupati H Mardani H Maming, tata ruang wilayah sudah sangat refresentatif, yang dalam kaca mata masyarakat yang nampak adalah tata kota yang serasi dan nyaman, penataan tata air yang dinamis, penataan ruang wilayah terbuka hijau yang memadai, termasuk tentu saja penataan dan atau proyeksi tata ruang untuk pengembangan potensi daerah lainnya yang meliputi pengembangan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan umum.
Dengan kondisi dan capaian yang ada itu, maka kedepan aspirasi masyarakat Tanah Bumbu terkait ketersediaan sarana insfrastruktur daerah seperti jalan antar desa antar kecamatan dan antar kecamatan dengan pusat kabupaten terjawab dengan tuntas.
Yang dengan begitu, hal ini akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat karena sarana dan prasarana pendorong ekonomi perdesaan berjalan dinamis.