Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pertahanan Wilayah Pasis Pendidikan Regional XLIV Sesko TNI tahun 2017 menyarankan Provinsi Kalimantan Selatan perlu perlabuhan internasional.
Saran peserta KKDN Pertahanan Wilayah Pasi Pendidikan Regional (Dikreg) Sesko TNI 2017 itu saat pertemuan dengan Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Burhanuddin beserta anggotanya di Banjarmasin, Selasa.
Pasalnya, menurut peserta KKDN Sesko TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara tersebut, Kalsel yang juga memiliki garis pantai laut yang cukup strategis serta potensial itu, belum mempunyai pelabuhan internasional.
Oleh karena itu, ke depan Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dengan memiliki garis pantai yang cukup strategis dan potensial harus mengupayakan bagaimana cara aga ada pelabuhan internasional.
Ketua DPRD Kalsel H Burhanuddin menanggapi positif saran dari peserta KKDN Pertahanan Wilayah Pasi Dikreg XLIV Sesko TNI 2017 yang dipimpin Dirbinjemen Sesko TNI Brigjen TNI Darlan Harapan tersebut.
Wakil rakyat dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengaku, provinsinya belum memiliki pelabuhan internasional dalam pengertian tempat persinggahan kapal-kapal besar untuk kegiatan bongkar-muat.
Seperti di Batulicin (260 kilometer timur Banjarmasin), ibukota Tanbu dan Kotabaru (300 kilometer timur Banjarmasin) memang ada pelabuhan samudera, tapi belum refresentatif untuk persinggan kapal-kapal internasional dengan bobot skala besar, tuturnya.
Oleh sebab itu, saran dari peserta KKDN Sesko TNI 2017 tersebut sudah sewajarnya mendapatkan perhatian bersama, baik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel, Pemkab Kotabaru dan Tanbu maupun pemerintah pusat, demikian Burhanuddin.
Usai pertemuan dilanjutkan makan siang bersama dengan suguhan makanan khas daerah Banjar Kalsel produk Rumah Makan Banua, yang menunya antara lain "gangan keladi" (gulai talas), dan "iwak papuyu baubar" (ikan betok bakar).
Sedangkan makan ringan atau cuci mulut, selain buah pisang dan semangka, juga beberapa jenis kuliner khas daerah Banjar Kalsel antara lain, "kukulih" (wadai/kue terbuat dari tepung beras biasa) ditambah "juruh" (air gula merah/aren sedikit pakai santan kelapa).
Selain itu, "kikicak" (tepung beras ketan yang dikukus, kemudian ditambah "inti" (terbuat dari kelapa campur gula merah yang dimasak), "selada gumbili kayu" (selada sengkong yang dikukus, kemudian dikasih juruh/air gula merah tanpa santan kelapa), serta tape ketan*
