"Neraca perdagangan Kalsel tetap menunjukkan nilai yang positif sehingga bulan Juli mengalami surplus yang cukup besar," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, neraca perdagangan ekspor impor yang surplus 570,42 juta dolar AS pada Juli, lebih tinggi dibanding neraca perdagangan Juni yang surplus 451,14 juta dolar AS.
Sementara, secara kumulatif selama bulan Januari-Juli 2017 terjadi surplus 3,61 miliar dolar AS yang lebih besar dari surplus bulan Januari-Juli 2016 yang mencapai 2,38 miliar dolar AS.
Data statistik BPS menunjukkan nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan Juli 2017 mencapai 643,48 juta dolar AS atau naik 17,47 persen dibanding ekspor Juni sebesar 547,75 juta dolar AS.
Komoditi utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 535,97 uta dolar AS, disusul kelompok lemak dan minyak hewani dan kelompok kayu.
"Negara utama tujuan ekspor yakni Tiongkok dengan nilai 193,33 juta dolar AS, India sebesar 124,09 juta dolar AS dan Jepang dengan nilai sebesar 108,45 juta dolar AS," ungkapnya.
Sedangkan nilai impor bulan Juli sebesar 73,05 juta dolar AS atau turun 24,39 persen dibanding impor Juni yang mencapai 96,62 juta dolar AS atau turun 1,41 persen dibanding Juli 2016.
Komoditi utama impor Kalsel Juli terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 53,26 juta dolar AS, kelompok mesin 15,12 juta dolar AS dan kelompok mesin/peralatan listrik 1,78 juta dolar AS
"Negara utama pemasok impor yakni Singapura dengan nilai 49,22 juta dolar AS, Tiongkok sebesar 14,63 juta dolar AS dan Malaysia dengan nilai 4,10 juta dolar AS," katanya.