Bangkok (ANTARA) - Tim pencak silat Indonesia menambah dua emas pada hari terakhir kompetisi cabang ini dalam SEA Games 2025 dari nomor tanding yang diselenggarakan di Impact Arena, Bangkok, Rabu.
Muhammad Zaki Zikrillah Prasong mendapat emas tanpa harus bertanding setelah lawannya dari Thailand, Tinnapat Janjaroen, mengundurkan diri (walk out) dari nomor tanding kelas C (55-60 kg).
Emas kedua dipersembahkan oleh Safira Dwi Meilani dari nomor pertandingan kelas B (50-55 kg) putri yang mengalahkan atlet Vietnam Thi Hai Quyen dalam final.
Sementara Khoirudin Mustakim harus puas mendapat medali perak setelah dikalahkan pesilat Singapura Andika Bin Razali Dhani.
Pencak silat masih menyisakan satu nomor yang dipertandingkan, yaitu kelas E (65-70 kg) di mana Tito Hendra Septa Kurnia akan berhadapan dengan atlet Malaysia Muhamad Helmi dalam final.
Baca juga: Empat pesilat Indonesia buka peluang tambah emas SEA Games 2025
Pencak silat juga sudah menyumbangkan satu emas lewat nomor seni beregu putra dari Andika Dhanireksa, Rano Slamet Nugraha, dan Asep Yuldan Sani pada pertandingan hari Minggu (14/12).
Asep cs mendapat skor tertinggi 9,965 poin dari penilaian juri, mengalahkan beregu Singapura yang mencatat nilai 9,935.
Berdasarkan data Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga pukul 11.36 WIB, Indonesia masih berada di peringkat dua klasemen perolehan medali dengan 67 emas, 74 perak, dan 86 perunggu.
Tuan rumah Thailand memuncaki klasemen dengan 158 emas, 105 perak, dan 71 perunggu.
Vietnam berada di posisi tiga dengan 51 emas, 57 perak, dan 88 perunggu.
Baca juga: SEA Games 2025 - Pencak silat petik emas pertama dari seni beregu putra
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pencak silat tambah dua emas pada hari terakhir kompetisi
