Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Proposal edukasi keanekaragaman hayati karya Faradlina Mufti, meraih juara pertama Quarry Life Award (QLA) Indonesia 2025, berhasil meraih penghargaan internasional untuk kategori Biodiversity & Education Award.
Corporate Secretary Indocement Dani Handajani, mengatakan, pengumuman pemenang tingkat global dilakukan pada 27 November 2025 di Heidelberg, Jerman.
Baca juga: Indocement Tarjun receives first shipment of 10 tons RDF from Banjar District
"Quarry Life Award adalah kompetisi ilmiah dan pendidikan yang digelar setiap tiga tahun oleh Heidelberg Materials secara serentak di tingkat nasional dan internasional," ujarnya melalui siaran pers, Kamis.
Dikatakan, kompetisi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan nilai ekologis di area tambang serta mendorong praktik terbaik dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Heidelberg Materials dan Indocement untuk meminimalkan dampak penambangan dan mendukung pemulihan ekosistem dan peningkatan keanekaragam hayati.
Proposal Faradlina berjudul “Pendidikan Keanekaragaman Hayati melalui Birdwatching Siswa SMA Negeri 1 Palimanan dan SMA PGRI Palimanan di Kawasan Konservasi Indocement Palimanan, Cirebon” (Biodiversity Education through Birdwatching Students of Palimanan 1 State Senior High School and PGRI Palimanan Senior High School in the Conservation Area Indocement Palimanan, Cirebon) mengusung konsep edukasi melalui pengamatan burung (birdwatching) di area konservasi Kompleks Pabrik Cirebon.
Proyek ini melibatkan sekolah dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan pengetahuan, membangun jejaring, serta membuka peluang ekonomi sebagai pemandu wisata edukasi.
Dani Handajani dengan didampingi Corporate Social Responsibiliy Manager Indocement Gadang Wardono, mengemukakan, inisiatif ini mendukung penerapan prinsip ESG dan konservasi perusahaan.
Pada edisi ke-6 QLA, sebanyak 131 proposal diajukan di tingkat global, dengan 53 proyek dijalankan di 42 kuari.
Sejak pertama kali digelar, QLA telah berhasil mengumpulkan 514 proyek dari 28 negara, melibatkan 18.917 partisipan, 145 universitas, serta mendokumentasikan lebih dari 10.231 spesies flora dan 7.911 fauna.
Indocement Terus Berkomitmen Menjaga Keanekaragaman Hayati Indocement terus meningkatkan perlindungan spesies dan pengelolaan lahan berkelanjutan melalui rencana reklamasi, pascatambang, dan pemantauan lingkungan. Berdasarkan pemantauan, indeks keanekaragaman flora di lahan pascatambang berada pada kategori sedang hingga tinggi (2,73–3,42).
Baca juga: Indocement sells 14,443 thousand tonnes cement in 9 months of 2025
Sepanjang 2024, Indocement menanam 26.087 pohon, dan dalam tiga tahun terakhir telah menanam 133.183 pohon.
Salah satu kegiatan terbaru adalah penanaman pohon di bantaran Sungai Cijere, Kabupaten Bogor, bersama masyarakat Desa Tajur.
Sebagai bukti komitmen, pada 2024 Kompleks Pabrik Cirebon meraih PROPER Emas, sementara Kompleks Pabrik Citeureup dan Kompleks Pabrik Tarjun meraih PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Sementara itu, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.
Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.500 orang.
Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen.
Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Indocement-BPBD Kotabaru educates community to strengthen disaster-resilient village
Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.
