Hal itu disampaikan Syarifuddin dalam Podcast Bepanderan Santai bersama Hasan Zainuddin yang membahas potensi dan kekayaan budaya Loksado sebagai destinasi unggulan Kalsel.
“Loksado ini istimewa, karena kearifan lokal masih terpelihara dengan baik, alamnya alami dan indah, serta batuannya menyimpan sejarah jutaan tahun. Ini yang menjadikan Loksado satu-satunya situs Geopark Meratus yang berstatus KSPN,” ujar Syarifuddin di Banjarbaru, Sabtu (11/10).
Ia juga menambahkan, daya tarik utama Loksado tidak hanya terletak pada panorama alam dan situs geologi, tetapi juga pada tradisi masyarakat Dayak Meratus yang masih mempertahankan adat dan budaya leluhur.
“Wisata bambu rafting di Sungai Amandit sudah dikenal luas, tapi yang lebih membanggakan adalah aruh adat ganal yang rutin digelar, serta tradisi kuliner bahumbal memasak nasi atau ikan dalam bambu atau yang disebut humbal. Ini warisan budaya yang harus kita jaga,” katanya.
Menurut Syarifuddin, inovasi wisata juga terus berkembang di Loksado. Selain bambu rafting, kini tersedia wahana bermain air menggunakan pelampung karet berbentuk ban yang menyusuri aliran Sungai Amandit, memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.
Pemprov Kalsel akan terus mendorong promosi Loksado sebagai destinasi unggulan berbasis alam dan budaya, sejalan dengan pengembangan Geopark Meratus yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
“Loksado adalah wajah pariwisata Kalsel yang mencerminkan harmoni antara alam, budaya, dan sejarah. Kita ingin dunia mengenal Loksado sebagai tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna,” tutup Syarifuddin.
Upaya pelestarian dan pengembangan Loksado diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga keberlanjutan warisan budaya Banua.
Video:
