Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah melatih kader pemberdayaan masyarakat yang akan ditugaskan untuk membina masyarakat yang terpinggirkan, misalnya, kaum disabilitas.
Pelaksanaan tahap awal pelatihan kader pemberdayaan masyarakat diikuti perwakilan MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah seluruh Kalimantan di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 28-30 Juli 2017.
Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Nurul Yamin, di Banjarmasin, Jumat, menyatakan, pembentukan kader-kader pemberdayaan masyarakat ini sesuai prioritas program MPM pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar lalu yang akan dilaksanakan diseluruh Indonesia.
Menurut dia, Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan besar bertekad untuk ikut serta mengentaskan kesenjangan sosial di kalangan masyarakat sebagai panggilan kesejaran, panggilan risalah keagamaan, dan kenegaraan.
Kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program pemberdayaan masyarakat MPM Muhammadiyah ini, ungkap Nurul Yamin, di wilayah terpencil dan perkotaan, misalnya melakukan pembinaan kaum disabilitas, termasuk strata ekonomi rendah layaknya pedagang asongan dan pemulung bahkan sampai nelayanan.
"Utamanya yang sangat menjadi perhatian itu adalah kaum disabilitas, sebab keterbatasan akses baik sosial, fasilitas hingga politik," beber Nurul Yamin.
Disinilah tugas kader MPM Muhammadiyah akan berperan melakukan upaya pembinaan disegala hal, agar kahidupan kaum-kaum termarjinalkan ini lebih baik lagi, baik di segi ekonomi maupun sosial.
"Bahkan kita akan berupaya menginisiasi terbitnya peraturan daerah bagi terpenuhinya hak-hak kaum termarjinalkan ini, sebab penting diperjuangkan," tegasnya.
Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Selatan H Hesly Junianto memaparkan, kegiatan ini diikuti sekitar 50 lebih peserta dari MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dilima provinsi di Kalimantan.
"Para peserta diharapkan menularkan latihannya nantinya kekader di daerah masing-masing, hingga program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan serentak," ujarnya.
Menurut dia, antusias MPM Muhammadiyah seluruh Kalimantan mengikuti kegiatan ini sebagai semangat untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat sesuai tujuannya, di mana tidak ada kata berhenti untuk mengabdi kemasyarakat.
"MPM Muhammadiyah Kalsel sendiri sudah menjalankan program ini, diantaranya melakukan pembinaan bagi kaum disabilitas, khususnya para tuna netra," ungkapnya.
Muhammadiyah Latih Kader Pembina Masyarakat Terpinggirkan
Senin, 31 Juli 2017 9:00 WIB
Utamanya yang sangat menjadi perhatian itu adalah kaum disabilitas, sebab keterbatasan akses baik sosial, fasilitas hingga politik,