Tanjung (ANTARA) - Fasilitas ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah H Badaruddin Kasim Tabalong, Kalimantan Selatan selain minim juga dinilai sudah tidak layak.
Sehingga petugas di bagian keperawatan kerepotan daam mengatur pasien yang harus menjalani isolasi karena saat ini hanya tersedia satu ruangan.
Baca juga: Komisi I DPRD HST Kunker ke RSUD Barabai
"Sekarang satu ruang isolasi yang tersedia sudah tidak layak karena itu perlu penambahan fasilitas baru," ungkap satu pegawai bidang keperawatan RSUD HBK Siti Khodijah di Tabalong, Selasa (17/6/2025).
Usulan penambahan ruang isolasi ini dilontarkan saat rapat ekspose pembangunan RSUD HBK yang dipimpin Wakil Bupati Tabalong Habib Muhammad Taufani Alkaf.
Menurut Habib Taufan pembangunan ruang isolasi yang baru nantinya harus terpisah dengan ruang pelayanan lainnya agar tidak menular ke bagian lainnya.
"Pembangunan RSUD HBK kita prioritaskan untuk penanganan bagian atap yang bocor, pembenahan sanitasi dan perbaikan plafon. yang rusak," jelas Habib Taufan didampingi RSUD HBK Setyawan Andri Wibowo.
Jika alokasi dana mencukupi akan dibangun ruang poli dan ruang rawat jalan tambahan serta fasilitas pendukung seperti mushola dan food court.
Untuk pengembangan RSUD ini alokasi dana Rp23 miliar dan ditargetkan pelaksana proyek Agustus 2025.
Baca juga: Lapsus - Bangun RSUD yang layak di Kotabaru
Perwakilan konsultan perencanaan
PT Matra Estetika Rekayasa, Nurfansyah mengatakan tidak yakin dengan waktu pembangunan sekitar empat bulan ( sejak Agustus hingga Desember 2025) alokasi dana Rp23 miliar bisa terserap 100 persen.
"Kita harus membutuhkan tenaga kerja bangunan yang lebih banyak untuk serentak bekerja di gedung terpisah agar capaian bisa 100 persen," ungkapnya.