Namun bagi yang ingin menempuh perjalanan darat dari Banjarmasin bisa melalui Kelurahan Sungai Lulut, titik perbatasan Banjarmasin dan Kabupaten Banjar menuju dermaga Pasar Terapung Lok Baintan berjarak sekitar 9 kilometer.
Muhammad Zavier, pengunjung yang ditemui di Pasar Terapung Lok Baintan mengaku senang bisa kembali menikmati wisata susur sungai itu.
Dia bersama rombongan keluarga dari Surabaya, Jawa Timur, selalu menyempatkan mengunjungi pasar terapung ketika ke Kalimantan Selatan.
Menurut dia, Pasar Terapung Lok Baintan satu-satunya pasar terapung yang masih alami di Indonesia bahkan dunia.
"Kini banyak wisata pasar terapung bermunculan di sejumlah daerah namun tidak alami. Sedangkan Lok Baintan beda. Itulah istimewanya di sini," ucap pria yang berdinas di salah satu kementerian itu.
Zavier hanya berharap cara berinteraksi pedagang menawarkan dagangannya ke pengunjung bisa lebih santun untuk menghindari kesan memaksa.
Jangan sampai menimbulkan kesan tidak nyaman bagi wisatawan. Dia merasakan bagaimana keriuhan pedagang menawarkan dagangannya tak habis ketika dia sedang ingin menikmati suasana.
Padahal tidak semua wisatawan datang ke pasar terapung dengan niat berbelanja. Ada juga yang hanya sebatas menikmati suasana di atas sungai, memotret aktivitas pasar terapung alami yang unik dan hanya ada di Kalimantan Selatan.
Di sisi lain, wisatawan tentu juga banyak yang paham jika membeli dagangan berarti telah membantu meningkatkan kesejahteraan pedagang yang pada akhirnya turut andil mempertahankan tradisi budaya sungai ini agar tetap lestari.
Baca juga: Kemendikbudristek suarakan budaya Pasar Terapung Kuin yang terancam punah
Menjaga budaya sungai di Lok Baintan
Oleh Firman Rabu, 28 Mei 2025 13:36 WIB
Acil-Acil atau bibi menawarkan barang dagangan menggunakan perahu kecil atau kelotok di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Firman)
