Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil DJPb Kalsel) mengatakan akan menyasar 46.255 debitur baru penerima pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna pemerataan dana pemerintah untuk mensejahterakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Bapak Gubernur selalu meminta kami agar rutin mengevaluasi penyaluran KUR setiap bulan, hal ini untuk meningkatkan percepatan realisasi kepada debitur. Pada 2025, Kalsel menargetkan posisi 10 besar nasional penyaluran KUR,” kata Kepala DJPb Kalsel Syafriadi usai Monitoring dan Evaluasi Penyaluran KUR 2025 di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: 10.232 debitur terima KUR Rp574,85 miliar di Kalsel
Ia mengatakan masih banyak pengusaha UMKM yang belum tersentuh pembiayaan KUR di Kalsel, tercatat sebanyak 91.545 debitur penerima KUR dengan total pembiayaan mencapai Rp5,38 triliun pada 2024. Sedangkan pada 2025, Kalsel menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp5,69 triliun.
“Lembaga keuangan penyalur KUR telah ditugaskan untuk menyasar 46.255 debitur penerima baru tahun ini, namun nominal pembiayaan tetap sesuai target senilai Rp5,69 triliun,” ujarnya.
Syafriadi menyebutkan hingga periode Maret, realisasi penyaluran KUR 2025 masih tersalur sekitar Rp1,1 triliun, dan saat ini berada pada peringkat 20 nasional.
Meski baru terealisasi Rp1,1 triliun, ia optimis provinsi ini mampu mempercepat penyaluran KUR sesuai yang ditargetkan dengan berbagai strategi dan kolaborasi bersama para pihak, salah satunya menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM.
Baca juga: Legislator apresiasi Bank Kalsel Cabang Batulicin tetapkan target KUR
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman mengajak seluruh pihak untuk mencari solusi bersama agar target debitur baru penerima KUR tahun ini dapat tercapai.
Dia menekankan agar penerima KUR tidak hanya hanya orang-orang yang sama setiap tahunnya, sehingga perlu upaya menjangkau debitur baru yang belum tersentuh KUR.
“Penerima KUR jangan itu itu saja, harus bisa bertambahlah debitur-debitur baru supaya lebih merata bagi pelaku UMKM yang belum tersentuh KUR. Oleh karena itu, saya minta DJPb Kalsel rutin mempublikasikan progres penyaluran KUR agar kita mengetahui, utamanya untuk memperkuat pemberdayaan UMKM,” ujar Hasnuryadi.
Baca juga: Bank Kalsel, arahkan Kredit Usaha Rakyat ke sektor perkebunan dan pertanian