Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Dinkes Kalsel) memeriksa kesehatan sejumlah sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat arus mudik Lebaran 2025.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Provinsi Kalsel M Muslim di Banjarmasin, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Puskesmas Gambut, serta instansi terkait seperti kepolisian, Dinas Perhubungan, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Jasa Raharja.
Baca juga: Dinkes Kalsel periksa kesehatan puluhan sopir angkutan mudik lebaran
"Kegiatan pemeriksaan kesehatan pengemudi bus AKAP menjadi salah satu langkah preventif untuk memastikan keselamatan arus mudik Idul Fitri 2025," kata Muslim.
Dia menjelaskan pemeriksaan kesehatan pengemudi bus tersebut untuk meningkatkan keselamatan transportasi bagi awak kendaraan, penumpang, maupun masyarakat sekitar.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan pengemudi bus fokus terhadap angkutan transportasi darat yang melayani rute antar provinsi, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur di Terminal Tipe A Gambut Barakat, Banjarmasin.
Pemeriksaan kesehatan meliputi beberapa aspek penting, antara lain tekanan darah, jumlah denyut nadi, saturasi oksigen, kadar gula darah, kolesterol, asam urat, pemeriksaan mata (termasuk katarak dan buta warna), serta tes terhadap narkotika dan zat adiktif (Napza), alkohol, dan rokok.
Baca juga: Dinkes Kalsel: 20 layanan dialisis tangani 7.500 gagal ginjal kronik
"Selain itu, pengemudi juga menjalani pemeriksaan kesehatan mental untuk memastikan kondisi jiwa yang sehat," ujarnya.
Muslim mengungkapkan angka kecelakaan lalu lintas termasuk kategori tinggi setiap tahun, tercatat 116.000 kasus pada 2023, sehingga membutuhkan pemeriksaan kesehatan terhadap para pengemudi transportasi darat.
Melalui pemeriksaan kesehatan, ia mengharapkan para pengemudi dapat menjaga kondisi kesehatan dan siap mengemudi dengan aman, sehingga arus mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan selamat tanpa insiden yang merugikan seluruh pihak.
"Pemeriksaan kesehatan yang rutin dan terkoordinasi ini ingin memastikan pengemudi memiliki kondisi fisik maupun mental yang optimal, sehingga penumpang dan masyarakat bisa sampai tujuan dengan selamat," tutur Muslim.