Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Dinkes Kalsel) menyebutkan sebanyak 20 layanan dialisis atau terapi cuci darah yang tersebar di rumah sakit pada 13 kabupaten/kota menangani sekitar 7.500 kasus gagal ginjal kronik.
“20 layanan terapi cuci darah ini memiliki sarana tempat tidur sebanyak 236 unit, ini semua tersebar di kabupaten/kota,” kata Plt Kepala Dinkes Kalsel Muhammad Muslim usai menerima kunjungan kerja Tim Visitasi Layanan Dialisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di RSUD Moch Anshari Saleh, Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Ratusan tenaga kesehatan lamar jadi petugas Kloter haji Kalsel 2025
Dia menuturkan keberadaan instalasi dialisis di rumah sakit sangat dibutuhkan karena berperan membantu penderita gagal ginjal kronik dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup.
“Apalagi saat ini Kemenkes RI melaksanakan visitasi terhadap rencana layanan dialisis di RSUD Moch Anshari Saleh, ini akan menambah dan memperkuat layanan dialisis di Kalsel,” ujarnya.
Muslim menjelaskan gagal ginjal kronik ini merupakan penyakit serius yang menyerang fungsi ginjal, dalam keadaan ginjal tidak mampu menyaring kotoran dan cairan dari dalam tubuh maka proses cuci darah menjadi salah satu terapi utama untuk menjaga kesehatan para penderita gagal ginjal kronik.
Ia menyebutkan, metode cuci darah yang dikenal sebagai hemodialisis, merupakan prosedur medis yang sangat penting dalam menangani kondisi penderita.
Baca juga: Dinkes Kalsel minta warga jaga kebugaran cegah penularan HMPV
Dalam melaksanakan upaya kesehatan tersebut, kata dia, rumah sakit memerlukan beberapa strategi mulai dari pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, serta pemulihan kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Menurut Muslim, visitasi Kemenkes terhadap rencana layanan dialisis di RSUD Moch Anshari Saleh, akan mewujudkan standar pengelolaan layanan dialisis sesuai dengan standar yang berlaku dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Oleh karena itu, RSUD Moch Anshari Saleh harus memiliki manajerial dan struktur organisasi layanan instalasi dialisis yang andal dan memenuhi semua persyaratan kompetensi, ruangan yang memenuhi syarat, aman, nyaman, dilengkapi dengan mutu pelayanan yang tinggi.
“Sarana kesehatan berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar, penunjang, dan rujukan. Karena itu, layanan yang sesuai standar penting agar nantinya rencana layanan dialisis di RSUD Moch Anshari Saleh segera berjalan,” ujar Muslim.
Baca juga: 62 posko disiapkan Dinkes Kalsel saat Haul Guru Sekumpul