Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Habib Umar Hasan Alie Bahasyim mengapresiasi rencana keberangkatan ibadah umrah dengan penerbangan langsung Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin - Arab Saudi.
Apresiasi wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut ketika dikonfirmasi, Sabtu sehubungan pernyataan Gubernur Kalsel H Muhidin sebagaimana pemberitaan beberapa media belum lama ini.
Anggota Komisi IV yang juga membidangi keagamaan tersebut berharap, jika memungkinkan, realisasi penerbangan langsung Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru - Arab Saudi (apakah Jedah atau Madinah) tahun ini (2025)
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (dalil) Kalsel II/Kabupaten Banjar itu, penerbangan langsung Bandara Sjamsudin Noor - Jedah/Madinah cukup beralasan antara lain karena jamaah umrahnya cukup banyak.
"Selama ini kan jamaah umroh kita banyak transit lewat Jakarta atau Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soeta) Cengkareng Banten dengan ganti pesawat terbang. Kasihan juga mereka," ujar Habib Umar.
Ia berharap. dengan adanya kemudahan seperti penerbangan langsung Bandara Sjamsudin Noor - Arab Saudi makin bertambah jamaah umrah asal Kalsel.
"Tidak mustahil pula dengan adanya kemudahan jamaah umrah lewat Bandara Sjamsudin Noor - Arab Saudi akan bertambah karena penerbangan langsung misalnya dari provinsi tetangga yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng)," demikian Habib Umar Hasan Alie Bahasyim.
Sebelumnya Gubernur Kalsel H Muhidin menyatakan, nanti keberangkatan umrah langsung dari Bandara Sjamsudin Noor ke Arab Saudi.
"Dengan keberangkatan langsung tersebut kita harapkan semuanya menjadi mudah dan umrahnya lancar serta mabrur," ujar orang nomor di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel tersebut.
Muhidin menyatakan itu sepulang dari melaksanakan ibadah umrah menjelang pelantikan sebagai Gubernur Kalsel terpilih untuk periode 2024-2029 insya Allah di Jakarta, 20 Februari 2025
Sementara data Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel jumlah jamaah umrah asal provinsi setempat tiap bulan mencapai 6.000 (enam ribu) orang, berarti dalam setahu. 10 bulan X 6.000 total 60.000 orang.
Begitu pula jamaah umroh asal "Bumi Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari" atau "Kalsel Babussalam" rata-rata berada di Mekkah dan Madinah antara sembilan sampai 12 hari.
Kalsel kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dengan mayoritas Muslim dan tergolong religius tersebar pada 13 kabupaten/kota.