Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengawasi penampungan peternak sapi guna mencegah masuknya penyakit antraks.
"Strategi kami mencegah masuknya penyakit antraks adalah meningkatkan pengawasan penampungan peternakan sapi," ujar Kabid Peternakan Dinas K3P Banjarbaru Sugiono di Banjarbaru, Senin.
Ia mengatakan, strategi itu dilakukan untuk mencegah serangan antraks pada ratusan ekor sapi dari luar pulau yang didatangkan peternak baik dipotong maupun dikembangbiakkan.
Disebutkan, jumlah sapi yang secara rutin didatangkan peternak mencapai 200 ekor hingga 300 ekor per bulan dengan jumlah peternak baik besar dan kecil mencapai puluhan orang.
"Petugas kesehatan hewan secara rutin mendatangi penampungan sapi-sapi yang dikelola peternak dan mengawasi baik fisik maupun kesehatan hewan ternak itu," ungkapnya.
Dijelaskan, selain mendatangi tempat penampungan sapi, petugas juga selalu menyampaikan informasi kepada setiap peternak untuk mewaspadai serangan penyakit antraks pada sapi.
"Peternak yang mengetahui kondisi sapi yang baru didatangkan sehingga kami selalu menyampaikan agar mereka waspada hewan ternaknya jika terserang bakteri antraks," ujarnya.
Ditekankan, meski pun sebelum didatangkan dari luar pulau, ratusan sapi itu sudah menjalani proses karantina dan kesehatan terjamin namun pengawasan tetap ditingkatkan.
"Meski pun kesehatan ratusan sapi yang didatangkan sudah terjamin tetapi kami tidak ingin kecolongan hingga ada kasus sapi yang terkena antraks apalagi sampai menular ke manusia," ucapnya.
Menurut dia, sejauh ini wilayah Kalsel terutama Banjarbaru tidak pernah ada kasus sapi yang mengidap antraks karena tingkat keasaman air maupun tanah yang berada dibawah angka 6.
Sementara, spora bakteri antraks bisa hidup dan berkembang dengan tingkat keasaman di atas 6 sehingga diperkirakan bibit penyakit hewan tersebut tidak bisa tumbuh dan cepat mati.
"Banjarbaru masih bebas antraks tapi kami tetap selalu waspada agar bakteri pada hewan ternak tidak sampai masuk Kalsel apalagi sampai menular kepada manusia," katanya.