Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin Hermansyah menyatakan, pihaknya menghentikan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) masuk kawasan wisata siring Jalan Piere Tendean tepian Sungai Martapura.
"Sementara ini kita tidak lagi menjaga kawasan wisata siring sungai Martapura dari PKL sehingga mereka masuk lagi ke kawasan tersebut, kecuali nanti ada perintah untuk menertibkan PKL lagi," ujarnya di Balaikota, Senin.
Menurut dia, sebelum ada solusi bagi keberadaan PKL di kawasan wisata siring sungai di Jalan Piare Tendean itu, Satpol PP tidak melakukan giat penertiban.
"Memang sempat kita lakukan giat penertiban PKL di kawasan itu, bahkan pagi-pagi kita jaga agar jangan ada yang masuk, tapi kini harus kita hentikan," paparnya.
Hermansyah menyatakan, pemerintah berencana mengelola keberadaan para PKL di kawasan tersebut dengan menyediakan lahan bagi mereka berkegiatan secara tertib.
"Masalah itu kita serahkan pada instansi terkait bagaimana nantinya mengaturnya, kita siap jika diperlukan," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin M Ikhsan Alhak mrnyatakan, ada rencana pemerintah memberikan tempat bagi pedagang kuliner nantinya di siring tersebut.
"Tapi memang rencana ini masih dilakukan koordinasi lintas instansi, temasuk pihak kecamatan dan kelurahan," papar M Ikhsan.
Diungkapkan dia, pemerintah kota berencana membangun pelabuhan apung di wisata siring sungai Piare Tendean tersebut, rencananya di depan gedung menara pandang.
"Ada dianggarkan untuk proyek itu sekitar Rp3 miliar, rencananya dibuat dermaga apung cukup kokoh," paparnya.
Menurut M Ikhsan, ada rencana memanfaatkan dermaga sekitar 50 meter yang mau dibangun tersebut untuk kegiatan pedagang kaki lima, tapi akan dibicarakan lagi nantinya.
"Pembangunan dermaga apung ini untuk peningkatan sarana pariwisata, dan siring Piare Tendean memang yang paling banyak dikunjungi," ujarnya.
Siring yang ada dilengkapi menara pandang, ikon patung bekantan raksasa dengan atraksi sembur air, kegiatan pedagang pasar terapung dan trasportasi "klotok` untuk wisata susur sungai setiap akhir pekannya dikunjungi sekitar 5.000 orang.