Tuan Guru Abd Syukur mengingatkan itu pada peringatan/menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh atau Ahad pagi.
Peringatan alumnus Pesantren "Darul 'Ulm" Kandangan (135 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) sesudah menguraikan tema peringatan Tahun Baru Islam 1446 H tersebut.
Tema peringatan/menyambut Tahun Baru Islam di Masjid Assa'adah tersebut "Apa Yang Terjadi di Tahun 1446 H - Kitab As Syaikh Abi Ma'Syar Al Falaky Yang Akan Menjawabnya".
Dengan mengutip pendapat Syaikh Abi Ma'Syar Al Falaky tersebut, mantan anggota DPRD Kalsel itu mengatakan. bahawa awal Tahun Baru Hijriah bertepatan Juli Tahun Masehi selama Tahun 1446 H menghadapi banyak tantangan kehidupan manusia.
"Berdasarkan pendapat Ak Falaky, 1 Muharram pada bulan Juli berarti Tahun 1446 H sama dengan"Tahun Matahari" yang berarti pula kemungkinan banyak panas," kutip Abdi Syukur yang pernah masuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin.
Ia menambahkan, pendapat Al Falaky bukan ramalan, tetapi berdasarkan pengalaman puluhan tahun yang dia catat dan bandingkan fenomena tersebut.
"Sementara kita pada umumnya mengetahui, kalau sepanjang tahun lebih banyak panas. Apa yang kemungkinan terjadi," lanjut Tuan Guru kelahiran "Kota Dodol" Kandangan pada1952 itu.
Namun, menurut Tuan Guru yang mengisi pengajian rutin tiap Subuh Ahad pekan pertama bulan berjalan (jika tidak berhalangan) di Masjid Assa'adah tersebut setidaknya ada empat upaya untuk mengantisipasi segala permasalahan yang kemungkinan terjadi pada 1446 H.
Ia menerangkan, antisipasi menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi Tahun 1446 H antara lain dengan "zikrullah" (zikir - beribadah kepada Allah).
Selain itu, "Al Fikru" (pikiran) atau dengan pengertian lain menghadapi segala tantangan/permasalahan secara intelektual , dan "Al Fakru" dalam hal ini mengakui kekurangan yang berarti menumbuhkan jiwa sosial.
"Kesemua antisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi Tahun 1446 H, pendekatan dominan kepada Allah SWT dan 'baapik ' (hati-hati)," demikian Abd Syukur Al Hamidy.