Kandangan (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) Rusnawati Hermansyah membuka sunatan massal yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) HSS.
Sunatan massal diikuti 12 orang anak di Kecamatan Padang Batung, di mana kegiatan ini merupakan agenda rutin dari Baznas dalam rangka memfasilitasi warga yang kurang mampu sekaligus menyalurkan dana zakat, infaq dan sadakah dari para muzakki.
"Ini adalah sebagai bentuk upaya kita dalam menjalankan syariah Islam, sebagaimana yang dituntut sebagai bentuk pensucian diri," kata Rusnawati dalam sambutan, mengutip pers rilis Diskominfo HSS, di Padang Batung, Kamis.
Baca juga: 740 penerima manfaat terbantu program Baznas di HSS
Dan ini, menurut dia sekaligus juga bisa dijadikan momentum bersilaturrahmi, serta memberikan pendidikan sejak dini kepada anak tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan.
Rusnawati juga mengharapkan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan, dan pihaknya bersama kader PKK akan selalu siap membantu dan bekerjasama.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, seperti Jajaran Dinas Kesehatan, PKK Kecamatan dan Desa, serta pihak swasta dalam hal ini PT Antang Gunung Meratus yang membantu melalui dana CSR.
Sebelumnya, Ketua Baznas HSS Suriani melaporkan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan Baznas setiap tahun.
"Untuk tahun ini ada sekitar 450 orang anak yang terdata untuk mengikuti sunatan massal, tersebar di seluruh kecamatan se-HSS," terangnya.
Baca juga: Kader posyandu HSS raih tiga penghargaan tingkat provinsi
Dan waktunya pihaknya bagi menjadi tiga kali pelaksanaan sesuai zona wilayah, dan dikesempatan tersebut dilaksanakan dilaksanakan secara serempak di empat kecamatan yakni, di Kandangan, Padang Batung, Loksado dan Telaga Langsat.
Dalam kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan beberapa pihak terkait, antara lain PKK HSS, Dinas Kesehatan HSS, kecamatan dan swasta.
"Peserta adalah mereka yang terdiri dari anak-anak kurang mampu di lingkungan desa yang telah didata dan diverifikasi terlebih dahulu oleh PKK, dengan masing-masing desa kita beri kuota sebanyak tiga orang anak," ujarnya.