Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, H Fathurrahman mengatakan kini pihaknya berhasil mengendalikan hama tikus melalui sistem pengendalian hama sebelum tanam.
Menurut Fathurrahman di Kandangan Senin, pengendalian hama sebelum tanam ini, mampu mengurangi serangan tikus pada musim panen sebagaimana yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
"Pada tahun sebelumnya, serangan tikus di lahan pertanian, mencapai seluas 21,85 hektare per tahun, pada 2016 turun menjadi 6,15 hektare, diharapkan serangan tersebut akan terus berkurang setiap tahunnya," katanya.
Selain hama tikus, serangan hama lalat bibit juga turun dari 0,5 hektare, turun menjadi 0,4 hektare dan blast dari 18,8 hektare turun menjadi 1,1 hektare.
"Berkurangnya serangan hama tahun ini, membuat hasil pertanian masyarakat juga meningkat signifikan," katanya.
Menurunnya serangan hama berupa organisme pengganggu tanaman (OPT) di Kabupaten HSS tahun ini, tambah dia, tidak lepas dari gencarnya penyuluhan petugas di lapangan, kepada petani tentang cara mengantisipasi serangan OPT yang menyerang tanaman.
Selain itu, juga mencari hama tikus sebelum melakukan tanam padi, hingga mengadakan lomba menangkap tikus di lahan pertanian petani.
Upaya lainnya, yaitu memaksimalkan lahan kosong untuk meningkatkan produksi padi dan pangan lainnya, karena banyaknya lahan kosong atau tidak digarap oleh petani juga menjadi salah satu tempat berkembangnya hama tikus.
"Saya minta petani bisa menggarap lahan kosong yang masih ada di sekitar lahan pertanian, sehingga bisa meningkatkan produksi sekaligus mengurangi hama tikus," katanya.
Sebelumnya Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan, meningkatkan produksi padi dan meminimalisasi serangan hama, perlu dibuat peraturan desa agar lahan kosong tersebut, dapat dimanfaatkan dan dikelola atau diserahkan kepada desa.
Distan HSS Sukses Kendalikan Hama Tikus
Selasa, 13 Desember 2016 10:01 WIB
Pada tahun sebelumnya, serangan tikus di lahan pertanian, mencapai seluas 21,85 hektare per tahun, pada 2016 turun menjadi 6,15 hektare, diharapkan serangan tersebut akan terus berkurang setiap tahunnya,