Banjarmasin (ANTARA) - Pedagang yang menjual pernak-pernik Imlek di Banjarmasin, Kalimantan Selatan merasakan sepinya pembeli meski tahun baru dalam kalender Cina itu tinggal lima hari lagi.
"Tahun ini sangat sepi, baru dua hari terakhir mulai ada pembeli itupun hanya sedikit yaitu yang laku cuma lampion seharga kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," ucap Ayu Nirmala, pemilik Toko Nirmala (Mei Ching) di Banjarmasin, Selasa.
Diakui Ayu, sepinya pembeli dirasakan sejak dua tahun terakhir. Namun tahun 2020 ini kondisinya lebih parah. Bahkan, dia tidak berani mendatangkan barang baru untuk menyambut Imlek tahun ini.
"Karena biasanya jauh-jauh hari dalam menyambut Imlek, penjualan sudah ramai. Minimal dua minggu sebelum tahun baru sudah banyak masyarakat mencari pernak-pernik ataupun untuk keperluan ibadah di Klenteng," tutur Ayu yang sudah puluhan tahun berbisnis pernak-pernik Imlek.
Ayu berharap dalam beberapa hari kedepan ada rezeki yang datang dari pembeli yang ke tokonya di Jalan Veteran, Kelurahan Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin itu.
"Kalau tahun lalu, dua hari sebelum Imlek masih ada pembeli. Mudah-mudaan Tuhan memberikan rezeki sehingga masih ada harapan di tahun ini dagangan laku terjual banyak," katanya.
Wanita paruh baya ini juga sedikit pesimis dengan tahun tikus. Meski begitu, dia berharap masih ada keberuntungan untuk rezeki lebih baik dan terciptanya selalu kedamaian di negeri ini tanpa memandang latar belakang suku, ras ataupun agama.
Dalam astrologi China, 2020 merupakan tahun tikus logam yang dimulai periode 25 Januari 2020 sampai 11 Februari 2021. Pemerintah Indonesia menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional pada Sabtu (25/1) akhir pekan nanti.