Tangerang, Banten (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten melaporkan sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat terserang wabah leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus, dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho menyebutkan berdasarkan data yang berhasil diperoleh pihaknya, dari jumlah 10 orang meninggal dunia itu terdiri dari 49 kasus.
Dimana, lanjutnya, rata-rata korbannya terjangkit penyakit leptospirosis tersebut dari cemaran lingkungan sekitar yang tidak bersih.
"Data dari Januari sampai Desember 2022 ada 49 kasus dan sampai sekarang tahun 2023 ada satu kasus. Dari kasus itu terdapat 10 orang korban meninggal dunia," ucap Sumihar di Tangerang, Kamis.
Baca juga: Wamenkes: Atasi zoonosis perlu kolaborasi surveilans lintas lembaga
Baca juga: Kemenkes: Waspadai leptospirosis di kawasan banjir
Ia menyebutkan, meski jumlah kasusnya mencapai puluhan bahkan 10 orang diantaranya meninggal dunia, pihaknya belum menetapkan sebagai wabah kejadian luar biasa (KLB), karena kejadian kasus leptospirosis kali ini tidak terfokus pada daerah tertentu.
"Kami juga tetap mengimbau kepada masyarakat terutama yang bekerja di sektor pertanian agar selalu menggunakan alat pelindung seperti sepatu bot dan sarung tangan serta rajin mencuci tangan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam menangani wabah penyakit ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga tengah menyiapkan langka-langkah pencegahan dan penekanan kasus tersebut.
Diantaranya, adalah melakukan surveilans sentinel kasus dengan melakukan pemasangan trap tikus di sekitar tempat tinggal pasien positif leptospirosis serta melakukan pembedahan tikus untuk mengambil sampel tikus yang nantinya dicek di BBTKLPP Kemenkes dan Dinkes Provinsi Banten. Selanjutnya, melakukan skrining pada pasien/orang yang bergejala dengan penggunaan rapid test.
"Kemudian kita akan bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggiatkan dan mengedukasi kepada masyarakat desa tempat tinggal pasien," ungkapnya.
Dia menambahkan, penyakit leptospirosis merupakan jenis penyakit yang mudah menular di tempat yang lembab, seperti di lokasi banjir dan lain sebagainya.
Apalagi di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini termasuk wilayah lembab, akibat sering dilanda banjir.
"Jadi leptospirosis dapat menyebabkan kematian oleh karena itu diharapkan kewaspadaan dan lakukan pencegahan," kata dia.
Baca juga: Dinkes Tangerang: Warga waspadai penyakit leptospirosis pascabanjir
Baca juga: Leptospirosis akut rawan jangkiti penderita komorbid
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Zita Meirina