Banjarbaru (ANTARA) - Dosen Program Studi Pendidikan Khusus (PKh) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan melatih pengajar SDN 1 Sungai Besar Kota Banjarbaru mengenai tata cara menyusun modul ajar akomodatif.
"Memberi pelatihan cara menyusun modul merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan dosen," kata Ketua Tim Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) Dr. Utomo di Banjarbaru, Sabtu.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru bekali tenaga kerja sebelum magang ke Jepang
Utomo menjelaskan penyusunan modul ajar akomodatif dapat meningkatkan pemahaman, kemampuan para guru SDN I Sungai Besar dan mampu bekerja sama pada penyelenggaraan pendidikan inklusif serta menerapkan kurikulum akomodatif bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus.
Pada pelatihan tersebut, pemateri menjelaskan cara penyusunan modul ajar akomodatif dan dasar penyusunan modul akomodatif, yakni hasil asesmen peserta didik berkebutuhan khusus berupa kemampuan, hambatan, dan kebutuhan belajar.
"Modul ajar akomodatif penting dilakukan karena peserta didik berkebutuhan khusus memerlukan penyesuaian dalam belajar," ucap Utomo.
Narasumber Prof. Dr. Imam Yuwono menambahkan mengenai kurikulum fleksibel bagi peserta didik berkebutuhan khusus harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu peserta didik.
Baca juga: Lapas Banjarbaru bekali warga binaan dengan pelatihan Hidroponik
"Bentuk penyesuaian atau modifikasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam konten/isi, materi pelajaran, tujuan pembelajaran dan evaluasi," tutur Imam.
Imam menilai para peserta terbantu dengan adanya pelatihan penyusunan modul ajar akomodatif karena menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam implementasi penyelenggaraan pendidikan inklusif.
"Alhamdulillah, pelatihan ini disambut antusias oleh kepala sekolah dan dewan guru gugus Melati Banjarbaru," ungkap Imam.
Adapun tim pengabdian kali ini terdiri dari dosen PKh, antara lain Dr. Utomo, Prof. Dr. Imam Yuwono, Eviani Damastuti, Siti Jaleha, Rona Wulandari, Tenty Jahrina Ramli, serta dua orang mahasiswi Nur Aida dan Nor Rahmawati.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru dikunjungi peserta pelatihan kepemimpinan nasional LAN RI
Dosen ULM latih guru SDN 1 Sungai Besar soal susun modul
Sabtu, 15 Juni 2024 13:29 WIB