Wakil Direktur Poliban H Ahmad Rizani pada gelar FGD bertema "Program penguatan ekosistem kemitraan bahas pemetaan tenaga kerja di masa depan digelar di kampus Poliban di Banjarmasin pada 7 Mei 2024.. (ANTARA/Sukarli)
Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja masa depan, khususnya yang dibutuhkan dunia industri.
Menurut Wakil Direktur Poliban Kalsel H Ahmad Rizani di Banjarmasin, Rabu, Poliban pun melakukan diskusi terkait itu dengan mitra kerja dari industri, pemerintah hingga badan usaha milik negara (BUMN).
Disampaikan dia, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut bertema "Program penguatan ekosistem kemitraan bahas pemetaan tenaga kerja di masa depan digelar di kampus Poliban di Banjarmasin pada 7 Mei 2024.
Menurut dia, kegiatan ini jadi istimewa karena dihadiri Pakar Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Hedy Agah.
Dikatakan Rizani, seiring waktu perkembangan industri akan semakin pesat dan tidak menutup kemungkinan akan memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan.
Sehingga, lanjut dia, diperlukan penguatan ekosistem untuk menyelaraskan kebutuhan industri dengan dunia kerja saat ini.
"Paradigma seperti itu harus bisa kita sesuaikan dengan keadaan zaman sekarang, apalagi sekarang ini Kalimantan ada Ibu Kota Negara yang mendorong bagaimana kita menghadapi tantangan ketenagakerjaan 5 sampai 10 tahun kedepan," ucapnya.
Karenanya, melalui FGD ini Ahmad Rizani berharap semua pihak yang terlibat bisa berkolaborasi untuk menyesuaikan kebutuhan dunia industri dan dari hasil pertemuan FGD bisa melahirkan pedoman sebagai arah kebijakan selanjutnya untuk menyiapkan tenaga kerja.
Sementara itu, Ketua Tim Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Kalselteng Abdul Rozak menerangkan, kegiatan FGD tersebut adalah lanjutan dari acara kick off program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Provinsi Kalsel dan Kalteng 2023.
Menurut dia, kegiatan ini untuk mempertajam bagaimana memetakan kebutuhan tenaga kerja terutama yang kaitannya dengan pendidikan vokasi.
"Kita coba nanti mengumpulkan data kebutuhan tenaga kerja di 5 tahun yang akan datang seperti apa, sehingga kita bisa memetakan bahwa kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri," terangnya.
Dia pun menyampaikan aspirasi kepada seluruh mitra kerja yang mengikuti FGD tersebut karena kolaborasi ini sangat penting dilakukan guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kalau kita bersatu antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri untuk menyiapkan generasi emas yang akan datang, insyaallah kita bisa saling mendukung dan membentuk SDM yang hebat," demikian katanya.