Jakarta (ANTARA) - Basarnas Tarakan Provinsi Kalimantan Utara mengirimkan satu tim regu pertolongan udara untuk mencari pesawat perintis kargo Pilatus yang dilaporkan hilang pada rute perjalanan Tarakan-Binuang, Kalimantan Utara pada Jumat.
Tim tersebut berjumlah 10 orang terdiri dari enam anggota Rescue Basarnas Tarakan dan empat kru helikopter GA.5224 dari Kodam VI Mulawarman.
Baca juga: Sriwijaya Air bawa 50 penumpang dan 12 awak kabin
Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan regu pertolongan udara tersebut diterbangkan pada siang tadi untuk menyisir ke beberapa wilayah.
Mulai dari Longbawan-Binuang (koordinat 3°37'34.58"N 116°24'51.46"E) dan Malinau-Binuang (koordinat 3°44'10.00"N 115°50'53.58"E DAN 3°44'9.10"N 115°55'45.36").
Syahril menuturkan penyisiran dilakukan berdasarkan koordinat dari pemancar lokasi darurat (emergency locator transmitter/ELT), pemancar darat, patroli keamanan dan keselamatan laut negara (PKSNE).
Namun, Syahril menyebutkan tim belum menemukan keberadaan badan pesawat kargo Pilautus itu setelah melakukan penyisiran beberapa jam melalui udara.
Baca juga: Pesawat perintis kargo rute Tarakan-Binuang hilang kontak
Berdasarkan informasi, pesawat kargo Pilatus itu milik maskapai penerbangan Smart Air yang dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat pada pukul 08.25 Wita.
Pesawat tersebut diawaki seorang Pilot Capt. M Yusuf, serta satu orang Engineer on Board (EOB) Deni S yang membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram.
Saat ini, Syahril mengungkapkan tim pertolongan mendarat di Bandara Malinau, karena kondisi cuaca yang sudah mulai gelap, sehingga operasi SAR dihentikan pada pukul 19.00 Wita.
Baca juga: Polisi dalami kasus "lost contact" Pesawat Pilatus Porter Susi Air
Tim pertolongan akan operasi SAR kembali pada Sabtu besok mengacu dengan panduan analisa cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Seebelumnya, Kapolsek Krayan Selatan dan Tengah, Ipda Andi Irwan menuturkan pesawat Smart Air Tipe Pilatus Pc6 ini mengangkut kebutuhan bahan pokok yang mendapatkan subsidi ongkos angkut (SOA).
"Informasinya pesawat yang antar sembako dari Tarakan berangkat jam 08.25 Wita, seharusnya jam 09.25 Wita sudah sampai di Binuang. Sampai sekarang belum ada pesawatnya, kata Andi.