Tarakan, Kalimantan Utara (ANTARA) - Tim SAR gabungan belum berhasil mengevakuasi korban pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di lokasi hutan kawasan Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
"Belum berhasil dievakuasi, baru tim SAR yang tiba di lokasi karena keterbatasan sinyal belum dapat info perkembangan," kata Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia saat dihubungi ANTARA dari Tarakan, Minggu.
Baca juga: Pesawat hilang kontak di Kaltara ditemukan
Dia mengungkapkan tim SAR gabungan yang melalui jalur darat belum menyampaikan informasi perkembangan sudah sampai tempat kejadian atau belum karena tidak ada sinyal telepon.
Sedangkan tim SAR yang menggunakan heli belum mengevakuasi karena masih berada di Bandara Binuang.
Pada Minggu pukul 08.30 Wita, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada lima area pertama di 3°43'14.11"N 115°56'42.35"E, kedua di 3°43'13.10"N 115°56'25.12"E, ketiga di 3°43'37.89"N 115°56'23.78"E, keempat di 3°43'40.63"N 115°56'41.63"E dan lokasi evakuasi 3° 43' 27.60" N 115° 56' 32.40" E dengan ketinggian 6000 FT.
Personel SAR gabungan yang terlibat evakuasi, yakni Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Skadron 5 Sultan Hasanuddin, Kodam VI Mulawarman, Satrad 225 Tarakan, Lanud Atang Sendjaja dan Brimob Polda Kaltara.
Baca juga: Pesawat kargo dilaporkan hilang kontak di Tarakan Kaltara
Kemudian Polres Tarakan, Polres Malinau, Kodim 0907 Tarakan, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Airnav Tarakan dan Airnav Malinau.
Selanjutnya, UPBU Juwata Tarakan, UPBU R.A Bessing, BMKG Tarakan, Smart Aviation, MAF Tarakan, RSUD Jusuf SK, PMI Tarakan, PMI Malinau dan RMPB Kabupaten Malinau.
Pesawat milik Smart Aviation dilaporkan hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan menuju tujuan Binuang, Krayan, Nunukan pada Jumat (8/2) pukul 08.25 Wita.
Tercatat pesawat tersebut dipiloti Capt. M Yusuf (29) beralamat di Kluster Botanical Garden III No.9 Bekasi Selatan, Jawa Barat dan EOB Deni S (35) asal Pangandaran, Jawa Barat.
Pesawat perintis ini membawa kebutuhan pokok sebanyak 21 jenis dengan berat 583 kilogram.
Baca juga: Pangdam Mulawarman perintahkan prajurit cari pesawat hilang kontak